Parah, Grup Moge Arogan Bukittinggi Ternyata Dipimpin Eks Pangkostrad

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Terungkap sudah siapa pemimpin rombongan moge Harley Davidson di Bukittinggi, Sumbar yang mengeroyok dua anggota TNI hingga terluka.

Pemimpin rombongan moge itu ternyata adalah pensiunan TNI, yakni Letjen (Purn) Djamari Chaniago, yang pernah menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Seperti diketahui, polisi sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yakni MS dan BS. Insiden ini terjadi di Simpang Tarok, Bukittinggi, pada Jumat 30 Oktober 2020, yang video pengeroyokan oleh kedua tersangka viral di media sosial.

Dijelaskan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, rombongan moge Harley Davidson Owner Grup ini sudah meminta maaf, yang disampaikan langsung oleh Djamari Chaniago.

Sebagai tambahan informasi, Djamari lahir di Padang, 8 April 1949. Sebelum menjadi Pangkostrad, pensiunan jenderal bintang tiga ini pernah ditunjuk sebagai Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma, Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat, dan Kepala Staf Birgif Linud 18/Trisula.

Lalu, ia juga menjadi Komandan Rindam I/Bukit Barisan, Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad, Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad, kemudian Pangdam III/Siliwangi, sebelum menjadi Pangkostrad.

Setelahnya dia dipercaya sebagai Wakil KSAD dan akhirnya Kepala Staf Umum TNI lalu pensiun. Seusai masa baktinya di TNI, Djamari dipercaya sebagai Komisaris PT Semen Padang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini