Parah! Bukan Vaksin Covid-19, Perawat di Jerman Suntikan Air Garam

Baca Juga

MATA INDONESIA, BERLIN – Pihak berwenang di Jerman utara mengimbau ribuan orang untuk kembali disuntik vaksin Covid-19 setelah penyelidikan polisi menemukan bahwa seorang perawat Palang Merah telah menyuntik mereka dengan larutan garam.

Perawat diduga menyuntikkan larutan garam ke lengan warga, bukan dosis vaksin Covid-19 sebagaimana mestinya. Kejadian ini terjadi di pusat vaksinasi di Friesland – distrik pedesaan dekat pantai Laut Utara, pada awal musim semi.

“Saya benar-benar terkejut dengan episode ini,” kata Sven Ambrosy, anggota dewan lokal, di jejaring sosial Facebook ketika pihak berwenang setempat mengeluarkan panggilan kepada sekitar 8.600 warga yang diduga mendapat suntikan vaksin palsu, melansir The Guardian.

Meskipun larutan garam tidak berbahaya, kebanyakan warga yang telah divaksinasi di Jerman medio Maret dan April adalah orang tua dan berisiko tinggi tertular virus corona.

Motif perawat, yang tidak disebutkan namanya, tidak jelas, tetapi dia telah mengungkapkan pandangan skeptis tentang vaksin Covid-19 melalui posting-an di media sosialnya, kata penyelidik polisi, Peter Beer.

Tidak segera jelas apakah tersangka telah ditangkap atau didakwa terkait kasus suntikan ‘vaksin garam’ tersebut, yang menurut penyiar NDR telah diserahkan ke unit khusus yang menyelidiki kejahatan bermotif politik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini