Panglima TNI Minta Warga Tak Takut dengan Satgas Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, TIMIKA – Selama ini TNI melakukan berbagai pendekatan dalam upaya menyelesaikan konflik di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya pendekatan teritorial.

”Jadi sebenarnya pendekatan teritorial itu adalah tugas kami dan sudah dilakukan sejak dulu. Dan di seluruh wilayah Indonesia. Status kita untuk saat ini sedang dalam keadaan damai, jadi tidak ada yang diperlukan lebih dari itu,” kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Dalam pembinaan teritorial satuan-satuan TNI biasanya dilakukan melalui pembinaan kondisi geografi dan kondisi demografi (Masyarakat).

Jenderal Andika Perkasa juga memaparkan beberapa hal terkait pasokan jumlah personel TNI di Papua. Khusus Papua  menurut Andika, jika menggunakan standar perekrutan yang selama ini diterapkan, justru berbanding terbalik dengan berbagai kendala-kendala tertentu.

Menurut Andika jumlah calon prajurit terbaik asli Papua hanya 49 persen jika dibandingkan dengan daerah lain yang justru mendekati angka 100 persen.

Maka alasan kedatangan satgas di Papua diterangkannya, untuk menambah jumlah Kodim di berbagai berbagai wilayah di Papua yang ditargetkan setiap 1 Korem memiliki 10 Kodim.

“Di Papua ini ada 3 Korem. Angkatan Darat 1 Kodam untuk Papua misalnya itu ada 3 Korem. Sedangkan di wilayah lain 1 Kodam itu bisa sampai 5 bahkan 6 Korem. Nah, 1 Korem di luar Papua itu minimal 10 Kodim bahkan ada yang 14 Kodim sampai 18 Kodim untuk 1 Korem,” katanya.

Sementara di Papua ini contohnya di Merauke cuma ada 3 Kodim. ”Bayangin yang diluar Papua rata-rata 10, di Merauke ini hanya 3 Kodim. Kalau yang di Jayapura itu 5, sedangkan di Biak cuma 4 Kodim. Jadi masih sangat kurang, makanya hanya terpenuhi 49 persen,” katanya.

Kedatangan Satgas di Papua merupakan kebijakan temporer.

“Dengan adanya satgas itu tadi kita bisa menambah 8 Kodim disini, 8 Kodim tapi ini orangnya temporer pasti. Jadi kalau 3 Korem normalnya tadi 30 Kodim, sekarang ini kita baru ada 12 Kodim, dengan satgas ini, kita ada tambahan 8 Kodim menjadi 20. Masih 2/3, masih kurang. Jadi sebetulnya tidak ada yang perlu ditakutkan dengan kehadiran satgas,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini