Pangandaran Sampai Cilacap Diguncang Gempa

Baca Juga

MINEWS.ID, PANGANDARAN – Gempa bumi tektonik dirasakan getarannya oleh masyarakat Pangandaran Jawa Barat hingga Cilacap Jawa Tengah, Sabtu 27 Juli 2019 pagi menjelang siang.

Gempa dengan magnitudo 4.9 terjadi pada pukul 10.44 WIB dari berasal dari 78 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran Jawa Barat dengan kedalaman hanya 12 kilometer.

Keterangan tertulis Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho menyatakan gempa itu ditimbulkan aktivitas zona subduksi lempeng Indo-Australia yang menghujam ke bawah Lempeng Eurasia. Aktivitas itu digolongkan sebagai gempa dangkal.

Berdasarkan dampak gempa bumi yang digambarkan peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangannya dirasakan di wilayah Pangandaran Jawa Barat dengan skala intensitas III MMI dan di Cilacap Jawa Tengah dengan skala intensitas II MMI.

Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

“Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG, karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempabumi tersebut,” kata Hendro.

Dia meminta agar masyarakat hanya memastikan informasi resmi gempa bumi dengan Skala Magnitudo kurang dari lima hanya bersumber dari BMKG.

Pada 2009 wilayah Pangandaran dan selatan Jawa diluluhlantakkan gempa dengan kekuatan 7,3 dengan  kedalaman pusat gempa 43 kilometer.

https://www.minews.id/erupsi-reda-tagana-masih-bersiaga-di-tangkubanparahu/

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini