MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 ini bisa beralih menjadi endemi jika didukung dengan sistem surveilans dan sistem kesehatan seluruhnya sehingga kasus hariannya tidak melonjak usai lebaran 2022.
Hal itu diungkapkan epidemiolog FKM UI, Prof Iwan Ariawan, Rabu 20 April 2022.
Menurut Iwan hasil survei seroprevalensi pada Maret 2022 menunjukkan 99,2 persen masyarakat Jawa-Bali sudah memiliki antibodi Covid-19, baik karena infeksi maupun vaksinasi.
“Di Juni 2022 akan ada survei seroprevalensi lagi. Hal ini guna pemantauan kasus hospitalisasi serta kasus kematian,” ujar Iwan.
Kondisi itu, menurut Iwan, akan menjadi acuan dalam perubahan status dari pandemi menuju endemi.
Ditambah lagi dengan meningkatkan antibodi dan mengendalikan tingkat kematian maupun hospitalisasi.
Jika sudah tidak berpotensi menjadi masalah baru maka di daerah yang bersangkutan sudah bisa disebut telah menjadi endemi.