MATA INDONESIA, SAUMLAKI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau mata air yang menjadi sumber air pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wey Momolin. Mata air itu, untuk memenuhi kebutuhan air baku di Saumlaki Kepulauan Tanimbar di Maluku.
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja mengatakan, SPAM Weymomolin dengan kapasitas pompa sebesar 35 liter per detik, dapat melayani hingga 3.500 Sambungan Rumah (SR). Ini untuk kebutuhan air di Saumlaki.
“Satu sistem SPAM lagi sebesar 15 liter per detik dari mata air Bomaki untuk 1.500 SR,” kata Endramelalui, Jumat 2 September 2022.
Menurut Endra, karena SPAM Wey Momolin dan Bomaki bersumber dari mata air yang bagus kualitasnya. Maka tidak perlu lagi teknologi pengolahan dan bisa langsung ke Saumlaki.
“Sedikit daya dorong pompa yang bergerak dengan tenaga surya/solar panel bisa mendistribusikan air hingga 12 km dari sumber mata air,” ujarnya.
Saumlaki akan menjadi pusat pertumbuhan baru. Utamanya terkait dengan rencana pengembangan LNG Blok Masela. Hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
“Untuk itu Kementerian PUPR mengambil langkah antisipasif untuk kebutuhan air yang lebih besar. Terkait hal tersebut Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku sudah menyiapkan rencana detail untuk pembangunan bendungan di Tanimbar ini,” ujar Endra.
Sebelumnya BWS Maluku telah membangun sebanyak delapan embung di Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku. Ini sebagai upaya meningkatkan tampungan air.
Pembangunan dua embung pada 2020 yakni Embung Desa Arma dengan kapasitas tampungan 2.156 m3. Dan Embung Sofyanin dengan kapasitas 2.850 m3. Sisanya sebanyak enam embung lainnya baru terbangun sejak 2014 hingga 2019.
Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Anang Muchlis, mengatakan, Kementerian PUPR pada tahun 2021 telah melakukan pekerjaan optimalisasi SPAM di Saumlaki. Ini meliputi dua sistem yaitu bersumber dari mata air Weymomolin dan Bomaki melalui pembangunan jaringan perpipaan.
Pekerjaan pada tahun 2021 dengan biaya Rp15,79 miliar dengan lingkup pekerjaan pemasangan pipa gip kelas medium. Diameter 50,75,150, 200, dan 250 mm. Selain itu Kementerian PUPR juga telah membangun pemasangan pompa tenaga panel surya.