MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski ada efek sampingnya, manfaat vaksin Covid19 lebih banyak lagi. Tidak ada yang menakutkan.
Dokter spesialis penyakit dalam yang juga seorang vaksinolog, dr Dirga Sakti Rambe MSc SpPD mengatakan efek samping vaksin tidak semenakutkan bayangan orang-orang awam.
Menurutnya setiap produk medis pasti memiliki efek samping, seperti halnya jika kita terlalu banyak mengonsumsi air putih bisa berakibat buruk untuk ginjal dan jantung.
Efek samping vaksin, menurut dr Dirga mayoritas bersifat ringan misalnya kulit di bekas suntikan berwarna kemerahan atau bengkak.
Bisa juga berefek pada demam. Tapi deman tersebut merupakan tanda vaksin bekerja sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Vaksin bertahan di dalam tubuh tergantung dari jenis vaksin dan jenis penyakitnya, hal itu diketahui dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
Fungsi vaksin pun ada yang bisa memberi perlindungan seumur hidup, ada yang hanya beberapa tahun saja. Sedangkan kekebalan tubuh terhadap virus atau bakteri yang dibawa vaksin biasanya baru muncul dua minggu setelah vaksinasi.
Vaksin pada prinsipnya melatih sistem imunitas kita sehingga terbentuk antibodi. Efek yang ditimbulkan akan hilang dengan sendirinya.
Bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, perlu dilihat jenis vaksinnya. Misalnya vaksin influenza, pada orang-orang yang memiliki penyakit komorbid seperti jantung, ginjal, diabetes menurut Dirga justru dianjurkan untuk divaksin.
Tapi ada juga jenis-jenis vaksin lain yang tidak boleh diberikan pada kondisi tertentu. Karena itu perlu diketahui dari hasil penelitian dan jenis vaksinnya masing-masing.
Maka sebelum divaksin perlu dipastikan tubuh dalam kondisi sehat secara umum, namun tidak ada syarat spesifik bagi orang yang akan divaksinasi.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak perlu ragu menjalani vaksinasi jika nanti vaksin Covid19 telah beredar karena sudah mendapat izin edar dari BPOM yang sudah dipastikan keamanan dan efektivitasnya.
Pemerintah saat ini tengah mengembangkan vaksin Merah Putih dan menjajaki kerjasama dengan produsen negara lain untuk pengembangan vaksin guna penanganan pandemi Covid19.