Pakar: PSBB Berbasis Komunitas Lebih Efektif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ternyata cara khas Indonesia yang berhasil menekan penyebaran Covid19 yang dibawa virus corona. Namun akan lebih efektif jika meletakkan masyarakat sebagai subyek dalam pelaksanaan itu dengan membuat PSBB berbasis komunitas sehingga bisa menjadi norma baru yang mengarah ke “new normal.”

Hal itu diungkapkan pakar epidemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia DR Pandu Riono di Jakarta yang dikutip Senin 4 Mei 2020.

Menurut Pandu, DKI Jakarta adalah contoh sukses penerapan PSBB karena hampir 60 persen warganya lebih banyak beraktivitas di rumah dan menghindari kerumuman.

“Dengan 60 persen kurva pandemi langsung landai dan turun cepat,” ujar Pandu.

Agar efektifitas PSBB lebih tinggi lagi dari angka tersebut, Pandu menganjurkan menerapkan konsep baru yaitu PSBB berbasis komunitas.

Dengan cara itu, pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator sedangkan aktor utamanya adalah masyarakat. Misalnya di desa-desa sekarang banyak membangun fasilitas karantina untuk warganya yang pulang dari perantauan dan atas kesadaran sendiri mereka melakukannya.

Jika PSBB secara perlahan dicabut, nantinya akan menciptakan norma baru yang bisa menghadapi pandemi virus lainnya.

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini