MATA INDONESIA, JAKARTA – Kerusuhan yang mengakibatkan pembakaran banyak fasilitas umum di Jakarta 8 Oktober 2020 bukan hanya melibatkan orang-orang yang sekarang dalam tahanan Polda Metro Jaya. Menurut indikasi Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD ada otaknya yang memerintahkan yaitu seorang lelaki.
Menurut Mahfud saat berbincang dengan dosen Universitas Indonesia Ade Armando dalam sebuah talk show, dari tahanan Polda Metro Jaya tersebut terungkap saat mereka akan melakukan kerusuhan menghubungi seseorang yang dipanggil “Pak.”
“Ketika peristiwa tanggal 8 Oktober yang banyak bakar-bakar itu kan, pagi-pagi di antara orang-orang yang sekarang ada di tahanan polisi itu menelpon seseorang. ‘Gimana Pak sudah bisa mulai sekarang sudah panas,” begitu Mahfud mengungkapkan hasil telepon tersebut.
Orang yang dipanggil “Pak” itu melarangnya. Menurut orang itu demo-demo mahasiswa tersebut baru embun. Mereka disuruh menunggu beberapa saat lagi karena saat itu akan datang hujan. Saat itu lah aksi mereka bisa dimulai.
Menurut Mahfud pembicaraan telepon itu terekam dengan jelas siapa yang menelpon dan siapa yang ditelpon. Semuanya dimiliki aparat keamanan.
Setelah itu baru terjadi pembakaran tersebut. Hal seperti itu tidak akan dibiarkan pemerintah.
