Pelatih Dinamo Kiev: Barcelona Bukan Favorit Juara Liga Champions

Baca Juga

MATA INDONESIA, BARCELONA – Pelatih Dinamo Kiev, Mircea Lucescu menyebut Barcelona belum ada di level untuk menjuarai Liga Champions. Barcelona masih dalam masa transisi setelah tampil buruk musim lalu.

Barcelona sempat menyandang status tim yang paling ditakuti saat memeragakan gaya tiki taka. Dimulai dari era Frank Rijkaard, disempurnakan Pep Guardiola, dan dilanjutkan Luis Enrique.

Di era itu, hampir semua tim kesulitan menghadapi Barcelona dengan gaya tiki taka yang mengandalkan penguasaan bola dan permainan kaki ke kaki. Perlahan, gaya tersebut mulai hilang dari Barcelona.

Bahkan, sudah lima tahun Barcelona tak pernah menjuarai Liga Champions. Jangankan juara, masuk ke final pun sulit. Musim lalu menjadi pengalaman buruk bagi Blaugrana ketika dihancurkan Bayern Muenchen di Liga Champions dengan skor 2-8.

Lucescu menilai, saat ini Barcelona belum berada di level untuk bisa menjuarai Liga Champions di tengah situasi internal tim yang tak kunjung kondusif.

“Saya pikir Barcelona tidak berada di level untuk bisa menjuarai Liga Champions saat ini. Bayern Muenchen, Manchester City, atau PSG lebih berpeluang,” ujar Lucescu, dikutip dari Marca, Rabu 4 November 2020.

“Meski demikian, mereka punya sepak bola kelas dunia, Lionel Messi, yang bisa sangat penting bagi tim. Pelatih baru minimal butuh enam bulan dan di paruh kedua musim, saya yakin mereka bisa semakin baik,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini