Operasi Senyap Jokowi, Kantongi 80 Nama Klaster Jakarta yang Diduga Terpapar Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Langkah serius terus dilakukan pemerintah untuk menahan penyebaran virus corona. Hal itu dilakukan seiring dengan terpaparnya 34 pasien corona di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dalam hal ini pemerintah juga tidak menciptakan rasa panik dan keresahan masyarakat.

Jokowi mengatakan langkah serius yang dilakukan tercermin dari upaya mencari para suspect corona setelah kasus nomor 1 dan 2 diumumkan kepada publik.

“Dari tracing atau pelacakan selama dua hari, ditemukan terdapat 80 nama yang masuk dalam klaster Jakarta, dari kasus 1 dan 2,” ujar Jokowi dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat 13 Maret 2020.

Pemerintah tidak ingin menciptakan rasa panik di tengah keresahan masyarakat. “Dalam penanganan kita tidak bersuara, kita tetap tenang menghadapi tantangan ini (corona,red),” katanya.

Namun Jokowi tetap mengingatkan bahwa kewaspadaan tetap menjadi perhatian mengingat virus ini disebutkan memiliki kecepatan dalam penyebaran.

“Tetapi kita tahu, bahwa virus ini memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam penyebarannya. Tindakan pencegahan dan mitigasi hanya kita lakukan bersamaan,” katanya.

Pemerintah akan terus melakukan kontak tracing yang di koordinasi BNPB, mendampingi Kemenkes, didampingi lagi oleh TNI, Polri, terhadap orang yang melakukan kontak fisik dengan pasien positif COVID-19.

“TNI, Polri, pemerintah pusat, dan pemda kita perkuat dalam dua bulan ini kita secara khusus mengadakan rapat paripurna sekali dan ratas lima kali dan rapat internal sehari bisa 2-3 kali khusus virus corona,” ujar Jokowi.

Pemerintah kembali mengumumkan update pasien yang terkait corona atau COVID-19. Sampai 12 Maret 2020, tak ada tambahan pasien positif corona di Indonesia setelah data terakhir ada 34 orang pasien positif corona.

“Sebentar lagi diumumkan. Sudah ada 12 yang masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tapi saya tidak mau menetapkan (kasus baru) karena baru di-test PCR [polymerase chain reaction],” kata Juru Bicara Pemerintah RI untuk COVID-19 Achmad Yurianto di Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini