Operasi Perdamaian Dunia, TNI Tambah Prajurit Perempuan untuk PBB

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Kepedulian Indonesia terhadap perdamaian dunia tak bisa diragukan. Kabar terbaru menyebut TNI akan segera menambah lagi prajurit, terutama perempuan, untuk operasi perdamaian dunia PBB.

Kepala Staf Umum TNI Letjen Joni Supriyanto menyebut, saat ini Indonesia telah mengutus 2.850 personel militer dan polisi, termasuk 100 perempuan di antaranya dalam misi-misi menjaga perdamaian.

“Kami sedang upayakan personel wanita meningkat, dari empat persen menjadi tujuh persen,” kata Joni di Jakarta, Rabu 26 Juni 2019.

Ia berkata, tujuan TNI menambah jumlah personel perempuan itu lebih khusus agar mudah mendapatkan dan menarik empati masyarakat. Ia yakin perempuan lebih mudah menampung aspirasi dan mencari solusi atas sebuah konflik.

Pasukan Indonesia sudah banyak mengerahkan personel perempuan untuk mengatasi permasalahan di lapangan. Wakil Sekretaris Jenderal PBB bidang Operasi Perdamaian Jean-Pierre Lacroix memberi apresiasi keputusan Indonesia tersebut.

Lacroix mengatakan karena itu keputusan Indonesia meningkatkan jumlah perempuan sangat penting. PBB pun mendukung penuh keputusan Indonesia.

“Saya pikir kami akan memiliki pasukan pejaga perdamaian yang lebih efektif jika memiliki lebih banyak personel perempuan seperti yang dikatakan Jenderal Supriyanto,” kata Lacroix.

Permanent Observer (Pengamat Permanen) ICRC untuk PBB Robert Mardini pun mengapresiasi hal ini. Mardini mengatakan, di banyak konflik, keberadaan personel perempuan sangat positif.

“Tidak hanya secara alami mereka memiliki kemampuan terlibat dengan masyarakat, membangun kepercayaan, mengoptimalisasi kerja tujuan penjaga perdamaian, menciptakan lingkungan yang membuat kedua belah pihak untuk dapat berdialog,” ujar Mardini.

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini