November Ini, Kawasan Industri Hijau akan Dibangun di Kalimantan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Investor menyambut baik rencana pembangunan kawasan industri hijau atau green industrial park di Kalimantan Utara. Pembangunan kawasan itu mulai November 2021 ini.

Setelah kembali dari lawatan ke beberapa negara, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membawa kabar gembira. Rencana pembangunan kawasan industri hijau atau green industrial park di Kalimantan Utara mendapat sambutan dari investor. Sinyal dukungan itu dari beberapa pertemuan dengan calon investor, selama kunjungan ke Jerman dan Dubai pekan lalu.

Agus juga mengantongi komitmen investasi senilai Rp 28,68 triliun dari produsen gula terbesar Dubai Al Khaleej Sugar Co atau AKS. Selain memproduksi gula, AKS juga tertarik dengan produk turunan lain dari tebu, yakni biomassa. Ini dapat menjadi energi listrik dan etanol untuk pencampuran bahan bakar.

”Ada semacam semangat dari para calon investor mengenai pentingnya mengembangkan energi yang ramah lingkungan. Kami sudah menyiapkan satu kawasan industri, sebut saja green industrial park di Kalimantan Utara,” kata Agus.

Apa itu green industrial park? itu adalah Kawasan industri yang menerapkan teknologi atau produksi bersih. Kawasan ini memakai listrik tak lagi dari batu bara, melainkan teknologi lain. Misalnya air, angin, dan teknologi lainnya. Di kawasan ini, setiap perusahaan harus mengolah limbah atau sampah, dan/atau melakukan usaha-usaha mengurangi emisi gas rumah kaca di lokasi produksinya.

Penerapan green industrial park juga berpotensi memunculkan efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan air. Sehingga limbah maupun emisi menjadi lebih sedikit dan proses produksi menjadi lebih efisien. Hal tersebut dapat meningkatkan daya saing produk industri nasional.

Presiden Joko Widodo menyampaikan rencana pembangunan kawasan industri hijau itu akan mulai tahun ini.  Pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 20.000 hingga 30.000 hektare di Kalimantan Utara. Energi kawasan industri itu akan berasal dari sumber terbarukan, yakni air.

Presiden Jokowi menjelaskan, Indonesia harus menyiapkan pembangunan kawasan industri berbasis energi hijau yang ramah lingkungan. Hal itu karena pada 10 tahun lagi, negara-negara maju dunia seperti Amerika Serikat ataupun kelompok Uni Eropa enggan membeli produk dari industri dengan sumber batu bara.

Jokowi mengatakan, kawasan ini berada di Kalimantan Utara, dengan salah satu sumber energi berasal dari Sungai Kayan. ”Sehingga kita harus mendahului. Ini nanti adalah yang pertama di dunia, kita memiliki 20 ribu hektare green industrial park,” kata Presiden Jokowi.

Investor saat ini sudah banyak yang mengutarakan minatnya untuk berproduksi di green industrial park itu. “Yang memesan kawasan ini sudah antre. Karena mereka tahu, ini adalah energi hijau,” kata Presiden Jokowi.

Jokowi menjelaskan, pemanfaatan sumber daya alam (SDA) Indonesia harus terukur dan terkalkulasi. Kegiatan ekonomi berbasis SDA juga harus memperhatikan keberlanjutan ekosistem lingkungan hidup.

Sebelumnya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah mengungkapkan soal rencana pembangunan proyek kawasan industri hijau terintegrasi berbasis hydropower di Kalimantan Utara. Ia mengatakan, kawasan industri itu merupakan salah satu kawasan industri hijau terbesar di dunia.

”Luasannya ada 12.500 hektare. Kita berharap groundbreaking bisa tahun ini. Dan itu ada sekitar 11 ribu MW,” kata Menko Luhut, 7 Mei 2021.

Luhut menjelaskan, pembangunan kawasan industri hijau sejalan dengan target pemerintah untuk bisa mencapai net zero emission (nol emisi karbon/bebas karbon) pada 2060. Target tersebut salah satunya dengan melepas ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini