MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski kasus Covid-19 di Bantul dilaporkan nihil sejak Maret 2022, Pemkab tetap menyiagakan sejumlah rumah sakit, dan shelter seperti Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) di Bambanglipuro, Bantul.
Dalam dua bulan ini, tempat tidur pasien covid-19 di RSLKC itu kosong.
Selain itu sudah dipastikan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 belum ditemui di Bantul.
“Bantul aman, BA.4 dan BA.5 tidak ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),” ujar Direktur RSLKC, dokter Tarsisius Glory, Jumat 17 Mei 2022.
Meski begitu RSLKC masih terus siaga mengantisipasi sewaktu-waktu lonjakan covid-19 terjadi lagi.
Glory sapaan akrabnya mengungkap, bahwa RSLKC akan diubah statusnya menjadi rumah sakit umum daerah (RSUD).
Prosesnya juga sudah berjalan dan diperkirakan akan selesai antara bulan ini atau bulan depan.
RSLK itu nanti akan menjadi rumah sakit tipe D dan akan diberinama RS Saras Adi Yatma.
Dia menjelaskan rencana itu sebenarnya sudah lama, karena Bantul hanya memiliki satu RSUD yaitu Panembahan Senopati yang tipenya B.
Namun, satu rumah sakit itu tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh warga Bantul sehingga perlu tambahan rumah sakit.
Selain itu, rujukan yang diberikan kepada masyarakat peserta BPJS Kesehatan bisa berjenjang mulai dari rumah sakit tipe D, C, B hingga A.
Sementara perubahan status RSLKC ke RS tipe D memerlukan waktu cukup lama, maka RSLKC tidak dibongkar tetapi tetap disiagakan.
Saat ini RSLKC sudah mengembalikan peralatan yang dipinjamnya dari fasilitas kesehatan (faskes) lain.
Saat ini peralatan dan fasilitas yang diperoleh dari pengadaan melalui Kementerian Kesehatan cukup banyak.
Reporter: Muhamad Fauzul Abraar