Nia Ramadhani yang Laporkan Ardi Sebagai Pemakai Sabu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Polisi mengetahui Ardi Bakrie sebagai pemakai sabu justru dari pengakuan istrinya Nia Ramadhani. Berdasarkan pengakuan Nia kepada polisi yang menangkapnya, diketahui bahwa sang suami, Ardi Bakrie, juga mengonsumsi sabu tersebut. Hanya saja, Ardi kala itu tak berada di lokasi.

Nyanyian Nia Ramadhani atas keterlibatan suaminya itu apakah karena faktor takut, atau kondisinya memang lagi teler belum bisa diketahui. Ardi, anak kedua Abu Rizal Bakrie baru malamnya menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Pusat.

”Kronologi sekitar pukul 9 Pagi Satresnarkoba Jakarta Pusat dapat informasi bahwa saudari RA sering menggunakan sabu-sabu ini, yang bertempat tinggal di daerah Pondok Pinang atau Pondok Indah,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis  8 Juli 2021.

Kemudian, menurut Yusri Yunus, setelah dilakukan pendalaman diamankan seorang berinisial ZN yang merupakan sopir atau pembatu keluarga Nia Ramadhani dan Anindra Ardiansyah Bakrie (AAB).

Bersama ZN, kata Yusri, ditemukan satu klip narkotika jenis sabu-sabu yang diakui milik Nia Ramadhani.

“Itulah kemudian penyidik melakukan penggeledahan di kediaman saudara RA dan ditemukan RA di dalam rumah. Hasil penggeledahan ditemukan bong atau alat hisap sabu di saudari RA,” ujar Yusri.

Oleh karenanya, Yusri menyebut, terhadap Nia Ramadhani dan ZN diamankan ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Pengakuan mengejutkan lantas keluar dari Nia Ramadhani. Ia menyebut sang suami, Ardi Bakrie juga menggunakan sabu-sabu tersebut.

“Saat di TKP saudara AAB (Ardi Bakrie) tidak ada, sehingga saudara ZN dan RA dibawa ke Polres Metro Jakpus. Barulah RA hubungi suaminya. Setelah Isha, jam 20.00 WIB, saudara AAB datang untuk menyerahkan diri,” kata Yusri.

Yusri mengatakan, terhadap ketiganya positif metafetamin setelah dilakukan tes urin.

Hingga kini, Polisi masih terus melakukan pendalaman terhadap ketiga tersangka tersebut.

Nia Ramadhani ditangkap polisi di kediamannya di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu 7 Juli 2021, dengan barang bukti 0,78 gram sabu. Sebelumnya, polisi lebih dulu mengamankan ZN, sopir yang bekerja di rumahnya.

Ketiganya lalu dites urine dan dinyatakan positif methamphetamine.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (8/7), Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie mengonsumsi narkoba sejak empat sampai lima bulan lalu. Alasannya cukup klise.

”Motif daripada pelaku-pelaku ini, kalau penyampaian awal, memang di masa pandemi, dia menggunakan, apalagi dia suami istri. Kemudian juga dengan tekanan kerja, tapi itu alasan-alasan klasik, ya,” ucap Yusri Yunus.

Kini, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie sudah ditetapkan sebagai tersangka. Demikian halnya dengan ZN. Mereka disangkakan dengan pasal Pasal 127 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini