MATA INDONESIA, MOSKOW – Di balik wajahnya yang datar tanpa ekspresi, Presiden Rusia, Vladimir Putin ternyata mulai menyusun rencana balas dendam. Sebanyak 48 negara dan wilayah asing yang dinyatakan tak bersahabat dengan Rusia masuk dalam targetnya.
Ya, sederet negara tersebut diketahui menjatuhkan sanksi kepada Rusia lantaran invasi yang dilakukan Moskow terhadap negara tetangganya Ukraina pada 24 Februari 2022. Dan caranya, Putin hanya menerima Rubel – mata uang Rusia, untuk pembelian gas dari negara tersebut.
Melansir Newsdelivers, Kamis, 24 Maret 2022, berikut 48 negara dan wilayah asing yang dinyatakan tidak bersahabat dengan Rusia karena turut menjatuhkan sanksi:
- Amerika Serikat (AS)
- Kanada
- Uni Eropa (mencakup 27 negara)
- Inggris (termasuk Jersey, Anguilla, British Virgin Islands, dan Gibraltar)
- Ukraina
- Montenegro
- Swiss
- Albania
- Andorra
- Islandia
- Liechtenstein
- Monako
- Norwegia
- San Marino
- Makedonia Utara
- Jepang
- Korea Selatan
- Australia
- Mikronesia
- Selandia Baru
- Singapura
- Taiwan (dianggap sebagai wilayah Cina, tetapi memerintah sendiri sejak 1949)
Rubel sempat melonjak ke level tertinggi selama tiga pekan; 95 terhadap dolar pada Rabu (23/3) di Moskow, sebelum ditutup mendekati 100. Lonjakan itu terjadi setelah Putin mengatakan Rusia akan mulai menjual gasnya ke “negara-negara yang bermusuhan”.
Konsekuensi potensial dari langkah tersebut dapat meningkatkan mata uang Rusia. Di mana sejumlah negara Eropa masih bergantung pada Moskow untuk sebagian besar pasokan energi mereka.
Rusia mendapat berbagai serangan berupa sanksi dari Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul peristiwa di Ukraina, yang Presiden Putin sebut sebagai “operasi militer khusus”.