MATA INDONESIA, TEL AVIV – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Ronald Reagan merupakan teladan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett dalam melawan ancaman nuklir Iran. Dalam wawancaranya, Bennett bahkan berencana menghabiskan Teheran.
Politisi sayap kanan Partai Yamina itu juga menyamakan konflik Israel-Iran dengan Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet. Untuk itu, Bennett berambisi mengalahkan Iran –negara yang kini dipimpin oleh Presiden Ebrahim Raisi.
“Paralelnya adalah apa yang dilakukan Reagan. Reagan tidak perlu mengebom Moskow,” kata Naftali Bennett, melansir The Jerussalem Post.
Tahun 1983, Reagan mengumumkan Inisiatif Pertahanan Strategis (SDI) yang dikenal dengan “Star Wars” untuk menciptakan sistem pertahanan terhadap senjata nuklir strategis balistik. Upaya Soviet untuk bersaing dengan superioritas militer AS melumpuhkan ekonomi Uni Soviet dan berkontribusi pada berakhirnya Perang Dingin.
“Iran adalah rezim busuk. Mereka bahkan tidak dapat menyediakan air bersih untuk warganya tetapi menginvestasikan sumber daya mereka dalam pengembangan nuklir,” sambungnya.
“Bukan rahasia lagi, Iran sekarang berada pada titik paling maju dalam kemampuan mereka untuk memperkaya uranium,” kata Bennett.
Bennett menambahkan, pertumbuhan ekonomi Israel yang kuat, membuat negara tersebut berinvestasi secara besar-besaran dalam memperkuat kemampuan militer, baik kemampuan ofensif maupun defensive.
“Kami akan melawan mereka, menggunakan semua energi kami, semua inovasi, teknologi, dan ekonomi kami untuk mencapai titik di mana kami selangkah lebih maju,” tuntasnya.
Bennett diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang notabene merupakan bagian dalam Rencana Aksi Komprehensif Gabungan 2015 dan negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu dengan Iran, membatasi pengayaan uraniumnya.