Ngeri! Ilmuwan Temukan Sampah Mikroplastik di Salju Kutub Utara

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL - Ancaman sampah plastik benar-benar nyata. Baru-baru ini, para ilmuwan bahkan menemukan banyak partikel plastik berukuran mikro pada salju di kawasan kutub utara.

Temuan itu menurut para pakar, menunjukkan bahwa mikroplastik ternyata dapat tersedot ke atmosfer, lalau menumpuk dan kemudian terbawa ke seluruh penjuru, bahkan yang paling jauh sekalipun.

Sejauh ini, kawasan kutub utara yang ditemui mikroplastik tersebut tersebar di Jerman utara, Pegunungan Alpen dan Swiss, hingga Pulau Heligoland.

“Konsentrasi mikroplastik dalam jumlah sangat besar yang kami temukan sangat mengejutkan,” kata Melanie Bergmann, seorang peneliti di Alfred Wegener Institute di Jerman.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Science Advances ini juga menyebut bahwa mikroplastik serupa sebelumnya ditemukan menyebar di udara beberapa kota besar, seperti Paris, Teheran dan Dongguan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pecahan mikroplastik itu bisa jadi telah terbawa melalui udara dengan cara yang mirip dengan debu, serbuk sari, dan partikel halus dari knalpot kendaraan.

Sementara ada kekhawatiran yang berkembang tentang dampak lingkungan dari mikroplastik ini, para ilmuwan belum menentukan apa efek tersebut, jika pun ada, begitu partikel kecil tersebut masuk ke manusia atau satwa liar.

Konsentrasi mikroplastik tertinggi ditemukan di Pegunungan Alpen Bavaria, dengan satu sampel memiliki lebih dari 150.000 partikel per liter. Meskipun sampel salju dari Arktik memiliki kandungan kontaminasi yang lebih sedikit, namun sampel itu menempati urutan ketiga kandungan konsentrasi tertinggi dalam semua sampel yang dianalisis para peneliti, yakni 14.000 partikel per liter.

Rata-rata, para peneliti menemukan 1.800 partikel per liter dalam sampel yang diambil dari wilayah itu.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini