Ngeri, 3 Ribu Warga India Meninggal dalam Waktu 24 Jam!

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DELHI – Angka kematian akibat infeksi virus corona di India melonjak, menembus lebih dari 200 ribu pada Rabu (27/4) –ini menjadikan hari paling mematikan di negara tersebut.

Melonjaknya angka kematian disinyalir karena kurangnya pasokan oksigen, ketersediaan medis, dan terbatasnya staf rumah sakit. Akibatnya, kasus kematian baru bertambah 3.293 dalam 24 jam untuk pertama kalinya.

Gelombang kedua infeksi virus corona, membuat India kembali mencetak rekor global dari jumlah infeksi COVID-19 terbanyak hanya dalam sehari, yakni 362,902 pada Rabu (27/4) menjadikan penghitungan infeksi virus corona di India mencapai angka 18 juta jiwa dengan kasus kematian sebanyak 201,187.

Di ibu kota, New Delhi, ambulans berbaris berjam-jam untuk membawa korban COVID-19 ke fasilitas krematorium darurat di taman dan tempat parkir. Para penderita virus corona yang kesulitan bernapas, berbondong-bondong ke kuil Sikh di pinggiran kota, berharap mendapatkan pasokan oksigen.

“Kami menghabiskan hari dengan menurunkan kadar oksigen pada ventilator dan perangkat lain saat tangki kami menunjukkan tingkat penurunan yang mengkhawatirkan,” tulis Dr Devlina Chakravarty, direktur pelaksana rumah sakit Artemis di pinggiran Gurgaon, di surat kabar Times of India, Rabu, 28 April 2021.

“Kami melakukan ratusan panggilan dan mengirim pesan setiap hari untuk mendapatkan kuota oksigen harian kami,” sambungnya.

“Gelombang saat ini sangat berbahaya. Ini sangat menular dan mereka yang tertular tidak dapat pulih secepatnya. Dalam kondisi ini, bangsal perawatan intensif sangat padat,” kata Kepala Menteri Delhi Arvind Kejrilwal.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden telah melakukan dialog dengan Perdana Menteri India Narendra Modi terkait pengiriman vaksin ke negara yang berada di kawasan Asia Selatan itu.

“Saya pikir kami akan berada dalam posisi untuk berbagi vaksin, serta pengetahuan, dengan negara lain yang sangat membutuhkan. Itulah harapan kami,” kata Presiden Joe Biden kepada wartawan di Gedung Putih.

Koordinator Departemen Luar Negeri AS untuk tanggapan global COVID-19, Gayle Smith, memperingatkan bahwa tantangan India menuntut upaya berkelanjutan.

“Kita semua perlu memahami bahwa kita masih berada di garis depan. Ini belum mencapai puncaknya,” ucap Gayle Smith.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini