Ngeri, 10 Hari Lagi Jumlah Terinfeksi Virus Corona Bakal Tembus 200 Ribu Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah peneliti dari Inggris dan Amerika Serikat menyatakan penyebaran virus corona baru yang diberi kode 2019-nCov jauh lebih cepat dari virus corona SARS dan MERS yang juga merebak di Cina empat sampai 10 tahun lalu. Selama 10 hari mendatang jumlah orang yang terinfeksi bisa mencapai 200 ribu-an orang.

Peneliti yang terdiri dari Jonathan M. Read, Jessica R.E. Bridgen dan Chris P.
Jewel dari Centre for Health Informatics, Lancaster Medical School, Inggris yang dibantu Derek A.T. Cummings dari jurusan Biology and Emerging Pathogens Institute, University of Florida, Amerika Serikat dan Antonia Ho dari Medical Research Council-University of Glasgow Centre for Virus Research, Glasgow, Inggris.

Mereka menghitung penyebaran dan perkembangbiakan 2019-nCov sekitar dua kali lebih cepat dari virus SARS dan sekitar tiga kali lebih cepat dari virus MERS.

Berdasarkan perhitungan mereka, pada 4 Februari 2020 nanti lebih dari 191.529 sampai dengan 273.649 orang di Wuhan akan terinfeksi, jika tidak ada perubahan dalam pengendalian wabah tersebut. Bukan hanya di Wuhan tetapi juga kota-kota dan daerah lain di Cina dan ke luar negeri seiring peningkatan kasus terinfeksi.

Laporan terbaru dari Otoritas Cina pada Minggu 26 Januari 2020 ini sudah lebih dari 3000 orang terjangkit virus itu dan 56 di antaranya meninggal dunia.

Para peneliti yang menuliskan laporannya di laman medRxiv atau laman gratis untuk manuskrip medis dan ilmu kesehatan yang tidak dipublis itu, menduga ekspos jumlah orang terinfeksi 2019-nCov saat ini hanya sekitar 5,1 persennya saja. Hal itu akibat sangat cepatnya penyebaran virus tersebut.

Mereka memperkirakan kota-kota di Cina yang bakal terjangkit virus itu selanjutnya adalah Shanghai, Beijing, Guangzhou, Chongqing and Chengdu. Sedangkan pada 4 Februari 2020 sejumlah negara lain yang sangat berisiko terinfeksi melalui perjalanan udara adalah Thailand, Jepang, Taiwan, Hong Kong, and Korea Selatan.

Menurut para peneliti itu, pembatasan perjalanan dari dan ke Wuhan hanya mengurangi 24,9 persen penyebaran 2019-nCov ke luar Wuhan bahkan luar Cina pada 4 Februari 2020.

Mengingat begitu cepatnya virus terebut bereproduksi dibanding virus corona terdahulu, menghentikan perkembangbiakannya di Wuhan dan kota-kota terjangkit lainnya adalah cara terbaik dibandingkan menghentikan aktivitas kota itu.

https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.01.23.20018549v1.full.pdf

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini