MATA INDONESIA, JAKARTA – Keputusan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson memberlakukan new lockdown tampaknya akan mendapat tentangan politisi Inggris, Nidel Farage. Sebagaimana diketahui Johnson mengatakan tak ada alternatif selain kembali menerapkan lockdown guna menahan gelombang kedua pandemi virus Corona.
Johnson sendiri sebelumnya sempat menolak seruan untuk menerapkan lockdown nasional. Akan tetapi, ia berubah pikiran manakala menyaksikan fakta di lapangan yang kian mengkhawatirkan.
Inggris yang mencatatkan angka kematian akibat virus Corona tertinggi di kawasan Eropa tengah bergulat dengan lebih dari 20 ribu kasus baru setiap hari. Para ilmuwan telah memperingatkan skenario terburuk, yakni 80 ribu nyawa terancam pada musim dingin nanti.
Langkah yang diambil sang Perdana Menteri justru dinilai Nigel hanya membuat takut warga Inggris dan tunduk pada virus Corona. Bukan hanya itu, menurut Nigel keputusan new lockdown hanya menyia-nyiakan uang negara.
“Satu-satunya masalah yang paling mendesak adalah tanggapan menyedihkan pemerintah terhadap virus Corona,” kata Nigel Farage, melansir Reuters, Senin, 2 November 2020.
“Para menteri telah kehilangan kontak dengan bangsa yang terbagi antara yang ketakuan dan yang marah. Perdebatan mengenai bagaimana menanggapi COVID-19 menjadi lebih beracun daripada Brexit,” sambungnya.