MINEWS, JAKARTA – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kerap kali melontarkan istilah atau diksi-diksi yang menuai kontroversi. Contohnya saja dalam kampanye kemarin, Prabowo menyebut Ibu Pertisi sedang “diperkosa”.
Istilah diperkosa yang dilontarkannya itu lantas dikritik oleh sejumlah pihak. Lantaran dianggap berkonotasi negatif dan tidak mencerminkan bahasa seorang calon pemimpin.
Ini bukan pertama kali Prabowo melontarkan diksi-diksi yang cenderung kasar. Dihimpun dari berbagai sumber, inilah kata-kata lain yang pernah diucapkan Prabowo hingga menuai polemik.
Indonesia Bubar 2030
Prabowo pernah melontarkan pernyataan mengenai Indonesia akan bubar pada tahun 2030, tepatnya ketika menghadiri acara konferensi dan temu kader Gerindra, Jawa Barat.
“Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini.”
“Tetapi di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka ramalkan kita ini bubar!” kata Prabowo.
Pernyataan ini tentu saja langsung menuai polemik.
Tampang Boyolali
Ucapan Tampang Boyolali yang dilontarkan Prabowo ini pernah viral beberapa waktu lalu dan menuai pro kontra.
“..dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang Kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini,” kata Prabowo.
Tukang Ojek
Saat menghadiri Indonesia Economic Forum tahun 2018 lalu, pernyataan Prabowo tentang tukang ojek juga sempat menuai kontroversi.
“Saya ingin mengakhiri presentasi ini dengan realita yang sedih namun juga kejam. Ini adalah meme yang sedang tersebar di internet. Jalur karier seorang anak muda Indonesia. Yang paling kanan adalah topi Sekolah Dasar, topi Sekolah Menengah Pertama dan setelah dia lulus dari Sekolah Menengah Atas, dia menjadi sopir ojek, ini adalah realita yang kejam,” kata Prabowo
Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem
Dalam acara Indonesia Economic Forum juga, Prabowo pernah melontarkan pernyataan yang mengejutkan di hadapan para wartawan. Bermula saat wartawan menanyakan soal rencana Amerika Serikat membangun pelabuhan di Papua Nugini dan pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem.
“Soal pemindahan kedutaan? Saya belum membaca soal Australia memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, kita sebagai pendukung Palestina kita tentu punya pendapat sendiri, tapi Australia juga negara independent jadi kita menghormati kedaulatan tersebut, tapi beliau menyayangkan kalau itu benar,” katanya.
Panggil ‘You’ ke Ulama
Aksi Prabowo memanggil ulama dan tokoh masyarakat di Sumenep, Madura dengan kata “You” juga sempat ramai diperbincangkan lantaran dinilai tak beretika.
Menggunakan Kata ‘Ndasmu’
Kata ‘ndasmu’ yang diucapkan Prabowo ini juga menuai kontroversi. Kata ndasmu yang berarti ‘kepalamu’ ini dilontarkannya ketika mengkritik pertumbuhan ekonomi di bawah Pemerintahan Jokowi. Penggunaan istilah tersebut lantas menuai kritikan dari berbagai pihak karena dianggap sangat kasar.
Melontarkan Kata ‘Goblok’
Prabowo juga pernah menggunakan kata ‘goblok’ untuk menuding elite pemerintahan yang dianggapnya tidak mampu mengatasi ketimpangan.
“Jangan-jangan karena elite kita yang goblok, atau menurut saya campuran. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya,” kata Prabowo di Cikampek.
Istilah kasar tersebut tentu saja langsung menuai kritik dari banyak pihak.