MATA INDONESIA, STOCKHOLM – Sebuah festival seks di Swedia telah memicu wabah Covid-19. Sebanyak 100 orang dinyatakan positif setelah menghadiri festival yang diselenggarakan di wilayah perdesaan Angsbacka, Molkom, Varmland, Swedia pada akhir Juli.
Festival Tantra diselenggarakan selama sepekan, didedikasikan untuk pasangan melalui lokakarya transformasional, musik, tarian, kesadaran seksualitas, diskusi, dan pertemuan dari hati.
Sama seperti negara lainnya, kasus Covid-19 di Swedia juga tengah mengalami lonjakan, terutama di kota-kota besar. Hal ini dikarenakan varian Delta –yang pertama kali diidentifikasi di India dan lebih menular, telah menyebar di negara tersebut..
“Tahun lalu kami secara ajaib tidak memiliki satu kasus Covid-19 sepanjang musim panas. Dengan mematuhi kesepakatan bersama, kami menciptakan ruang aman sebanyak mungkin untuk menjelajahi kekayaan bulan-bulan musim panas yang indah bersama-sama,” tutur pihak penyelenggara melansir The Sun.
Setelah lebih dari 100 orang dinyatakan positif Covid-19, penyelenggara Festival Tantra meminta maaf kepada warga sekitar. Sang juru bicara mengatakan bahwa festival tersebut diadakan tak lain untuk meningkatkan kesadaran diri.
“Kami ingin meminta maaf kepada mereka yang memiliki hubungan dengan Angsbacka. Tapi juga ke tetangga kita di Molkom. Apa yang kami lakukan di sini adalah untuk menginspirasi kesadaran diri, ini tentang menemukan siapa Anda sebenarnya,” tutur juru bicara Angsbacka, Malin Wik.
“Paling banyak, sekitar 30 hingga 40 orang diisolasi di Angsbacka dan beberapa orang lainnya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Anda bisa menyebutnya gagal, persiapan yang kami lakukan belum cukup,” sambungnya.
Pihak penyelenggara menambahkan, meningkatnya angka Covid-19 di Swedia membuat mereka membatalkan Festival Tantra yang direncanakan untuk pasangan pada pertengahan Agustus 2021.
“Karena memiliki beberapa kasus aktif Covid-19 di situs, Angsbacka dengan pihak berwenang setempat telah mencapai keputusan untuk membatalkan pekan Perkemahan Kesadaran yang direncanakan untuk musim panas,” lanjutnya.
“Acara itu bertujuan untuk membuka pintu cinta suci kita… Anda bisa datang dengan pasangan, kekasih, atau teman tepercaya, sesama jenis atau lawan jenis dan Anda akan melakukan semua latihan bersama,” sambungnya.
Pihak penyelenggara juga mengatakan bahwa festival ini didedikasikan untuk menyelami cinta suci dan menyembuhkan luka masa kanak-kanak, pola seksual yang diciptakan di masa muda, dan untuk membawa peserta lebih dekat dengan diri sendiri dan pasangannya.
Polisi top Fabian Wallerstrom, yang menyelidiki wabah Covid-19, mengatakan bahwa pihaknya harus menyelidiki apakah ada kelalaian besar yang dengan sengaja membahayakan kesehatan orang lain.
Bila aparat kepolisian menemukan bukti tersebut, maka hal itu dapat dianggap sebagai kejahatan yang dapat mengakibatkan denda atau kurungan penjara selama dua tahun, tabloid Aftonbladet memperingatkan.
Hanya beberapa bulan, Swedia, negara yang menghindari penguncian, dilaporkan memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Eropa dan lebih banyak pasien dalam perawatan intensif daripada selama gelombang pertama.