MINEWS.ID, JAKARTA – Jakarta ternyata termasuk daerah yang masih terdapat anak kurang gizi atau lebih dikenal dengan istilah stunting atau kerdil.
“Masih ada 510 kabupaten/kota yang masih harus melawan stunting, termasuk ibu kota Jakarta,” kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty di Jakarta, Jumat 1 November 2019.
Berdasarkan data 2017, daerah yang mengalami prevalensi tertinggi masih berada di Indonesia bagian timur seperti NTT dan Sulawesi Barat. Angkanya bisa mencapai 40,3 persen.
Sitti mengatakan daerah yang tidak masuk kategori tinggi jika prevalensi stunting-nya di bawah 20 persen, seperti yang ditetapkan WHO.
Di Indonesia daerah-daerah tersebut antara lain, Tomohon, Denpasar, Jambi dan Klungkung.
Menurut pemantauan KPAI, ada beberapa hal yang menyebabkan penurunan angka stunting di daerah-daerah masih cukup sulit, misalnya masalah infrastruktur, sulitnya mengakses fasilitas kesehatan dan masalah sanitasi dan juga BPJS Kesehatan yang belum terdistribusi dengan benar.
Sitti mengatakan jika tidak segera ditangani, cita-cita Indonesia membagun SDM unggul menuju Indonesia Emas pada 2045 tidak akan tercapai.
Generasi muda yang disebut-sebut sebagai bonus demografi justru akan menjadi lost generation.