Nah Lho, Inggris Tarik Seluruh Pasukan di Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey mengungkapkan bahwa pasukan Inggris yang membantu pelatihan di Ukraina akan meninggalkan negara itu akhir pekan ini.

Heappey mengatakan sejumlah kecil personel Inggris yang dikirim untuk melatih pasukan Ukraina tentang rudal anti-tank akan ditarik, di samping sekitar 100 orang membantu pelatihan pasukan yang lebih luas sebagai bagian dari Operasi Orbital.

Seperti halnya semua sekutu NATO, Inggris menegaskan tidak akan berperang melawan serangan Rusia, poin yang diulang oleh sang menteri dalam wawancara dengan BBC. Sementara Ukraina bukan anggota NATO, meskipun pada 2008 diberi janji bahwa suatu hari nanti bisa bergabung.

“Tidak akan ada pasukan Inggris di Ukraina jika ada konflik di sana. Mereka pergi selama akhir pekan,” tegas Heappey, melansir The Guardian.

Evakuasi militer mengikuti serangkaian peringatan, yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) tetapi didukung oleh Inggris, bahwa Rusia telah mengumpulkan kekuatan yang mampu menyerang Ukraina.

Intelijen Barat mengkhawatirkan skenario yang paling mungkin, jika terjadi konflik, adalah bahwa pasukan Rusia akan melancarkan serangan kilat yang ditujukan untuk mengepung Kiev, sebuah kota berpenduduk lebih dari 3 juta orang dan mencoba memaksa perubahan rezim.

Sebagai langkah pertama, pasukan Moskow akan bertujuan untuk secara cepat menurunkan militer Ukraina dalam serangan kilat.

“Saat ini Rusia berada dalam posisi untuk menyerang dan itu sangat, sangat cepat”, kata Heappey, meskipun dia berharap tidak ada invasi yang terjadi.

“Kami sekarang yakin bahwa sistem artileri, sistem rudal, dan udara tempur semuanya ada di tempat yang memungkinkan Rusia untuk meluncurkan – tanpa pemberitahuan – serangan ke Ukraina,” sambungnya.

Penarikan militer tersebut menyusul peringatan Kantor Luar Negeri kepada warga negara Inggris untuk segera meninggalkan Ukraina. Sementara penerbangan komersial masih tersedia dan perbatasan darat dengan Polandia tetap terbuka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pusaran Konflik di Pantai Sanglen Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Berangkat dari penutupan akses masuk Pantai Sanglen, Kemadang, Gunungkidul, yang dilakukan oleh Kraton Yogyakarta dan Obelix. Warga setempat, yang selama ini memanfaatkan lahan Pantai Sanglen untuk bertani dan mencari nafkah, merasa terpinggirkan. Mereka khawatir pengembangan pariwisata berskala besar akan mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal dan merusak lingkungan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini