Mulai Hari Ini, Naik Kereta Jarak Jauh Cukup Tunjukkan Hasil Negatif Tes Antigen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mulai hari ini, 3 November 2021, seluruh calon penumpang kereta api jarak jauh hanya perlu menunjukkan hasil negatif tes rapid antigen yang sampelnya diambil paling lama 1X24 jam sebelum keberangkatan.

Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan Nomor 97 Tahun 2021 yang ditandatangani dan mulai berlaku 2 November 2021.

Dengan demikian, SE Kemenhub Nomor 92 Tahun 2021 yang ditandatangani 27 Oktober 2021 dan mengatur para calon penumpang harus menunjukkan hasil negatif Tes PCR yang sampelnya diambil paling lama 3X24 jam sebelum keberangkatan, tidak berlaku lagi.

Sementara syarat lainnya adalah Penumpang KA antarkota dari dan ke daerah di Pulau Jawa wajib menunjukkan bukti vaksin Covid-19 minimal dosis pertama.

Hal tersebut juga berlaku bagi penumpang KA antarkota dari dan ke daerah di luar Pulau Jawa.

Penumpang berusia di bawah 12 tahun bisa bepergian antarbatas wilayah administrasi provinsi, kabupaten, atau kota. Namun wajib didampingi orangtua.

Sedangkan anak berusia 12 tahun harus menunjukkan sudah divaksin Covid-19 minimal dosis pertama.

Penumpang dengan kepentingan khusus medis yang tidak atau belum divaksin Covid-19 wajib melampirkan alasan medis berdasarkan keterangan dari dokter spesialis.

Seluruh penumpang, kecuali yang berusia di bawah 12 tahun, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini