Mulai Hari Ini Harga Kedelai Dipatok di Angka Rp 8.500 per Kg

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Harga komoditas kedelai dari importir dipatok menjadi Rp 8.00 per kilogram (kg). Hal ini supaya memudahkan para pengrajin tahu, tempe atau olahan kedelai lainnya bisa membeli kedelai di harga tersebut. ”Harga kedelai dikunci Rp 8.000 dari importir sehingga jatuhnya Rp 8.500 per kilogram untuk para pengrajin,” kata Ketua Puskopti DKI Jakarta H. Sutaryo Selasa 5 Januari 2021.

Patokan harga kedelai ini berlaku selama 3 bulan ke depan. Pemerintah akan melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga kedelai di pasaran.

Sehingga, bila harga kedelai di pasar global terus melambung, maka harga tersebut yang berlaku di pasar nasional. Begitu juga sebaliknya, bila harga menurun akan tetap menggunakan harga yang telah ditetapkan.

Selama 3 bulan ke depan, pemerintah akan melakukan evaluasi operasi pasar tersebut tiap bulannya. Hal ini dilakukan sambil memantau harga kedelai di pasar global.

Para pengrajin mulai hari ini, Rabu 6 Januari 2021 sudah bisa mendapatkan kedelai dengan harga Rp 8.500 per kilogram.

Menyikapi langkanya kedelai di pasaran, anggota Komisi VI DPR, Darmadi Durianto menuding adanya permainan mafia atau pedagang besar yang berusaha mengambil untung dengan sengaja menahan stok kedelai agar lonjakan harga benar – benar terjadi.

Kelangkaan ini bermula saat pada awal tahun 2021, produsen tahu dan tempe Jabodetabek melakukan aksi mogok produksi. Aksi mogok tersebut bukanlah pertama kalinya dilakukan para perajin tahu dan tempe. Pada September 2013 para perajin tahu dan tempe juga pernah melakukan aksi mogok.

Harga kedelai yang semula Rp 6.000 per kilogram (kg) melonjak cepat menjadi Rp 9.000-an per kg. Itu artinya benar-benar terjadi kelangkaan pasokan kedelai.

Persoalan harga kedelai yang naik turut menjadi perhatian jajaran kepolisian, Polri juga menduga adanya penimbunan kedelai oleh para mafia pangan yang memicu kenaikan harga bahan baku tahu dan tempe. Sebab, bila memang ada hal tersebut malah akan memperparah kelangkaan kedelai.

Dugaan penimbunan tersebut kini tengah diselidiki oleh tim Satgas Pangan Polri di sejumlah wilayah di Indonesia. Tim Satgas tersebut telah melakukan pemeriksaan ke sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di sejumlah wilayah. Diantaranya, kawasan Cikupa Tanggerang, Cengkareng, dan Bekasi. Pengecekan yang dilakukan adalah pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengelolaan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu.

Reporter : Anggita Ayu Pratiwi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini