MUI: Masyarakat Jangan Ragu untuk Divaksin

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) M Cholil Nafis menyatakan bahwa pihaknya sedang membuat buku tentang penjelasan vaksin Covid-19. MUI ingin meyakinkan masyarakat agar tidak ragu untuk divaksin.

“Kami sedang melakukan sosialisasi baik berupa power point dan kita akan membuka buku syarahnya dari vaksinasi dari fatwa itu, syariah itu artinya penjelasan lebih rinci berkenaan dengan aspek keagamaan dan aspek medis,” kata Cholil Nafis, Sabtu 30 Januari 2021.

Hal Ini bertujuan agar masyarakat tidak bertentangan perihal kehalalan vaksin dan ilmu pengetahuan sehingga tidak terpaku pada dalil tanpa pengalaman yang utuh.

“Sehingga mereka tidak mempertentangkan paham keagamaan dengan sains, malah kita berharap paham keagamaan kita berbasis sains berkenaan dengan hukum, hukum kausalitas, seperti halnya pandemic sekarang,” ujar Cholil.

Ia juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu meragukan kehalalan dan kesuciannya vaksin. MUI bertanggung jawab pada dunia dan akhirat soal fatwa vaksin.

“Karena MUI yang bertanggung jawab di dunia dan akhirat terhadap fatwanya, maka bagaimana nanti melakukannya ketika ada pertanyaan di hadapan Allah SWT, MUI-lah yang menjadi jaminan untuk menyampaikan untuk menjawabnya,” kata Cholil.

Maka ia mengajak masyarakat untuk menolak keburukan pandemi yang saat ini terjadi dengan vaksinasi baik untuk diri sendiri dan orang lain.

“Sukseskan vaksinasi nasional, program pemerintah ini baik baik menurut agama, menurut medis, menurut adat, sehingga tidak ada alasan kita untuk tidak mendukungnya.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini