Miris, Peredaran Narkoba Kini Gunakan Mainan Anak-Anak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Semakin jelas sasaran perdagangan narkoba sekarang adalah anak-anak. Hal tersebut diindikasikan dari penggunaan mainan anak-anak sebagai bungkus barang haram tersebut.

“Modusnya dengan menyamarkan bungkus. Ditaruh di dalam tempat mainan kemudian tersangka berinisial HR tinggal ambil dan mengedarkan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Minggu 29 Desember 2019.

Modus baru itu terungkap setelah polisi meringkus seorang pengedar narkoba berinisial HR atas laporan masyarakat di jalan Angkasa I, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis 26 Desember 2019.

HR ditangkap bersama barang bukti berupa 1800 pil ekstasi dengan rincian 1200 pil berwarna oranye dengan logo WIB serta 600 pil lainnya berwarna hijau berlogo banteng.

Saat diperiksa HR mengaku masih menyimpan beberapa lagi. Lalu tim Polda Metro Jaya berangkat ke tempat dimaksud adalah sebuah apartemen di Kemayoran.

Ketika dilakukan penggeledahan di tempat tersebut, polisi menemukan lagi 200 butir ekstasi. Jadi HR memiliki 2000 butir.

Tersangka HR bersedia membantu polisi untuk mengejar pengedar lainnya yaitu KN yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Namun pada saat pengejaran target DPO itu, HR malah mencoba kabur dengan melakukan perlawanan berusaha merebut senjata milik petugas.

Akhirnya HR ditembak. Saat dalam perjalanan menuju RS Kramat Jati, HR meninggal dunia. Hingga kini KN masih dalam pengejaran polisi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini