Miris, Jumlah Golput di Medan Mencapai 54 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hasil rekapitulasi perhitungan suara Pilkada Medan 2020 telah ditetapkan oleh KPU pada Selasa 15 Desember 2020 malam.

Pasangan nomor urut dua, yakni Bobby Nasution-Aulia Rachman dipastikan menjadi pemenang, mengungguli Akhyar Nasution-Salman Alfarisi. Namun, yang menjadi sorotan terpenting adalah, angka golput yang masih berada di atas 50 persen dari jumlah pemilih.

Hasil rekapitulasi penghitungan suara yang ditetapkan yakni: Bobby-Aulia memperoleh 393.327 suara atau 53,45 persen dari suara sah. Sementara pasangan nomor urut 1, Akhyar-Salman, hanya memperoleh 342.580 suara atau 46,55 persen.

Ketua KPU Medan Agussyah Damanik menjelaskan, Bobby-Aulia unggul di 15 kecamatan, sedangkan Akhyar-Salman menang di 6 kecamatan. Akhyar-Salman hanya menang di Medan Tembung, Medan Marelan, Medan Amplas, Medan Area, Medan Johor, dan Medan Maimun. Di kecamatan lainnya, Bobby-Aulia yang unggul.

Total suara sah dalam Pilkada kali ini mencapai 735.907 suara, sedangkan yang tidak sah 12.915 suara. Dengan begitu, total 748.882 orang menggunakan hak pilihnya.

Sementara warga yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 886.964 orang atau 54,22 persen dari 1.635.846 total pemilih.

Angka golput 54,22 persen ini membaik dibanding Pilkada 2015. Saat itu orang yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 74,44 persen.

“Partisipasi pemilih saya kira kalau dilihat dari pembandingnya dari Pilkada Medan, maka ini termasuk yang paling tinggi sebenarnya, kalau di Pilkada 2010 38 persen, dan Pilkada terakhir 2015, 25 persen, dan sekarang sudah mencapai 46 persen, sebenarnya dari kenaikan margin partisipasi naik meski target nasional itu tidak tercapai yakni 77,5 persen. tapi dari aspek pemilih Kota Medan saya kira sudah cukup baik,” ucap Agussyah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini