MINEWS.ID, JAKARTA – Hari Minggu 18 Agustus 2019 kualitas udara Jakarta belum merdeka dan masih juara paling buruk sedunia menurut catatan laman AirVisual.com. Sekitar pukul 06.00 WIB masih menempati posisi empat kota dengan kualitas udara terburuk, sedangkan pada pukul 08.12 WIB justru menjadi juara pertama kota dengan udara terburuk.
Angka US Air Quality Index, Jakarta pada Minggu pukul 08.12 WIB itu adalah 172 dengan partikel 2,5 mikron yang melayang di udara mencapai 95,6 mikrongram per meter kubik udara.
Kondisi udara tersebut dinyatakan tidak sehat untuk seluruh manusia yang ada di kota Jakarta. Angka itu menurun drastis dari pukul 08.06 yang masih di 162.
Jika dibandingkan dengan kualitas udara sekitar pukul 06.00 WIB, jauh lebih buruk. Pada jam itu, AirVisual mencatat Jakarta masih menduduki posisi empat kota dengan udara terburuk. Angka AQI -nya 147 dengan partikel 2,5 mikron yang melayang di udara mencapai 54,3 mikrongram per meter kubik udara.
Pada Minggu pagi itu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia diberikan kepada Hangzhou, China dengan angka AQI 160 dan jumlah PM 2,5 mencapai 73,5 mikron gram per meter kubik udara.
Krasnoyarsk di Rusia dan Chengdu di China secara berturut-turut menempati posisi kedua dan ketiga untuk kualitas udara terburuk di dunia dengan status tidak sehat dengan AQI 159 dan 149.
AirVisual.com menyarankan bagi masyarakat yang akan melakukan pekerjaan di luar ruangan untuk menggunakan masker atau penutup wajah agar tidak terpapar secara langsung oleh kualitas udara buruk di ibu kota.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor dan tidak membuka ventilasi udara secara langsung.
Kualitas udara yang buruk di ibu lota menjadi sorotan hingga berujung pada tuntutan oleh 32 orang baik organisasi dan individu kepada tujuh lembaga pemerintah.
Kelompok ini menganggap para tergugat telah abai terhadap hak warga negara untuk menghirup udara yang sehat dan berkualitas baik di Ibu Kota Jakarta.