Miliki Sejumlah Pegunungan Sumsel Mulai Kembangkan EBT Panas Bumi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Energi baru terbarukan (EBT) panas bumi terus dikembangkan oleh Provinsi Sumatera Selatan. Hal itu mengingat  Sumsel memiliki sejumlah kawasan pegunungan di Pagaralam dan Lahat yang diperkirakan memiliki sumber daya alam tersebut.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Hendriansyah, mengatakan, pemprov terus mendorong pengembangan EBT panas bumi setelah resmi beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap di Kabupaten Muara Enim pada Desember 2021.

Sebelumnya, di Sumsel sudah berdiri PLTP Lumut Balai berkapasitas 55 MW milik Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Kabupaten Muara Enim.

“Untuk panas bumi ini bisa dikembangkan lagi di Sumsel terutama di lokasi-lokasi yang dekat pegunungan,” katanya.

Direktur Eksekutif PT Supreme Energy Rantau Dedap Nisriyanto mengatakan proyek Rantau Dedap merupakan proyek panas bumi yang sangat menantang karena konstruksi dilakukan di area berketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut.

Energi panas bumi ini umumnya berada di daerah pegunungan, yang secara otomatis merupakan kawasan remote area sehingga perusahaan harus membangun akses jalan sejauh 40-50 kilometer

Proyek ini diawali melalui studi pada 2008 yang membuat kesimpulan bahwa ada energi panas bumi yang terkandung di Muara Enim, Lahat dan Pagaralam.

Lalu pada 2012 dibuat perjanjian dengan PLN, untuk kemudian dilanjutkan dengan konstruksi pada 2013. Perusahaan menginvestasikan dana senilai Rp10 triliun.

“Kami membangun PLTP ini sebagai wujud komitmen untuk membangun pembangkit ramah lingkungan,” kata dia.

Saat ini energi dari PLTP Rantau Dedap sudah terkoneksi dengan jaringan 75 KV milik PLN yang menambah keandalan listrik untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Tinggal Menunggu Hari, Pengamat Politik Ingatkan 12 Kerawanan Ini

Penyelenggaraan Pilkada serentak pada 27 November mendatang mendapat sambutan positif, terutama dalam hal efisiensi biaya dan penyelarasan pembangunan. Menurut Yance...
- Advertisement -

Baca berita yang ini