MATA INDONESIA, JAKARTA-Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dari sekitar 65 juta unit UMKM yang ada di Indonesia, sebagian besar dijalankan oleh perempuan.
Sekitar 52,9 persen usaha mikro di Indonesia dijalankan oleh perempuan, sementara untuk sektor usaha kecil, 50,6 persen adalah perempuan, dan pada usaha menengah 34 persen di antaranya juga dijalankan oleh perempuan.
Oleh karena itu, harus dipahami kemudian peran strategis perempuan dalam pengembangan UMKM menjadi hal yang sangat signifikan dalam kaitannya sebagai kekuatan ekonomi nasional.
Ketua Umum Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat (Akurindo), Emir Moeis mengatakan, semua pihak sudah saatnya turut serta memperkuat dan menumbuhkembangkan UMKM guna mendukung perekonomian nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Langkah tersebut dilakukan dengan mendorong peran perempuan dalam memajukan UMKM Indonesia. Sektor UMKM kata Emir, telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi terhadap PDB mencapai sekitar 60 persen.
Selain itu, UMKM juga menyerap tenaga kerja cukup besar, yakni 117 juta orang atau sekitar 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
Menurut dia, UMKM memiliki daya tahan tinggi yang mampu menopang perekonomian nasional, bahkan saat terjadi krisis global.
Oleh karena itu, Akurindo menyatakan akan berkolaborasi dengan pemerintah dalam membangkitkan sektor dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini.
Menurut Emir, saat ini sektor UMKM tak hanya digerakkan oleh kaum pria namun ada banyak di antaranya perempuan-perempuan tangguh yang terus berusaha meningkatkan pendapatan keluarga dengan membuka usaha di sektor ini.
Peran perempuan sangat besar dalam pemulihan ekonomi. Ini bisa menjadi momentum bagi bangsa ini untuk lebih mengoptimalkan peran perempuan lewat sektor UMKM dan Akurindo disebut harus mengambil bagian di dalamnya.
Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian PPPA Eni Widiyanti mengatakan, posisi dan peran wirausaha perempuan harus terus ditingkatkan.
Meskipun Indonesia membutuhkan waktu sekitar 276 tahun untuk mencapai kesetaraan gender, namun kini mulai banyak bermunculan wirausaha perempuan yang cukup banyak di Indonesia.