Milan Alihkan Fokus Lawan Manchester United

Baca Juga

MATA INDONESIA, VERONAAC Milan meraih kemenangan 2-0 atas Hellas Verona di Serie A. Rossoneri langsung mengalihkan fokus ke Liga Europa lawan Manchester United.

Berlaga di Marc Antonio Bentegodi, Minggu 7 Maret 2021 malam WIB, Milan menundukkan Verona dengan skor 2-0. Dua gol Il Diavolo Rosso dicetak Rade Krunic dan Diogo Dalot.

Kemenangan atas Verona memangkas jarak Milan denga Inter Milan di puncak klasemen menjadi tiga poin. Hanya saja, Nerazzurri baru memainkan 25 pertandingan atau lebih sedikit dari Milan.

“Kami adalah tim yang kuat ketika semua bersatu. Kami hanya manusia biasa, kami bisa melakukan kesalahan. Tapi kami tahu jalan kami. Masa-masa sulit telah banyak membantu kami berkembang,” ujar pelatih Milan, Stefano Pioli, dikutip dari Football Italia, Senin 7 Maret 2021.

“Kami menghadapi lawan tangguh. Ini adalah pertandingan menantang melawan tim yang selalu menciptakan kesulitan. Tapi kali ini kami tidak terlalu menderita seperti pertemuan sebelumnya,” katanya.

Jumat 12 Maret 2021 dini hari WIB, Milan akan tandang ke Old Trafford melakoni leg pertama babak 16 besar Liga Europa. Pioli mengaku tak sabar menghadapi tim besutan Ole Gunnar Solskjaer.

“Kini kami akan bersiap menghadapi pertandingan melawan Manchester United. Pertandingan yang sangat sulit, tapi juga merangsang,” ungkapnya.

“Kami bangga memiliki muda. Kami tahu kualitas dan kelemahan kami. Kami sedang berusaha meningkatkan kualitas tim dan memperbaiki kekurangan tim,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Media Sosial sebagai Alat Propaganda: Tantangan Etika dalam Pengelolaan oleh Pemerintah

Mata Indonesia, Jakarta - Di era digital, media sosial telah menjadi saluran utama komunikasi massa yang memfasilitasi pertukaran informasi dengan cepat. Dalam kerangka teori komunikasi, media sosial dapat dilihat sebagai platform interaksi yang bersifat dialogis (two-way communication) dan memungkinkan model komunikasi transaksional, di mana audiens tidak hanya menjadi penerima pesan tetapi juga pengirim (prosumer). Namun, sifat interaktif ini menghadirkan tantangan, terutama ketika pemerintah menggunakan media sosial sebagai alat propaganda.
- Advertisement -

Baca berita yang ini