Mike Tyson Tolak Duel dengan Evander Holyfield, Bayarannya Kurang?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sepertinya pertarungan akbar antara Mike Tyson melawan Evander Holyfield batal dilakukan. Hal itu dikarenakan tim Mike Tyson menolak bayaran yang diajukan oleh kubu Evander Holyfield.

Seperti dilansir fightnews.com, dalam beberapa bulan terakhir, tim Holyfield tengah menghubungi tim Mike Tyson. Mereka percaya upaya yang sudah mereka lakukan bakal membuahkan hasil. Apalagi pihak Hard Rock Stadium–markas Miami Dolphins sudah setuju menjadi venue untuk trilogi tersebut.

Seperti diketahui, Mike Tyson sudah dua kalu bertarung melawan Evander Holyfield. Setelah kalah TKO pada pertemuan pertama, Tyson didiskualifikasi saat rematch akibat mengigit telinga Holyfield.

Duel ketiga rencananya berlangsung pada pekan terakhir perayaan Memorial Day pada Mei mendatang. Hanya saja, kubu Holyfield dibikin pusing karena perwakilan Tyson menolak bayaran sebebsar 25 juta USD atau setara Rp 360 Miliar yang ditawarkan kubu Holyfield.

Sejauh ini memang belum ada pernyataan resmi baik dari kubu Holyfield maupun Tyson yang menyebut duel ini batal. Namun sikap kubu Tyson membuat proses yang dilalui terancam amburadul.

“Kami pikir kesepakatan akan segera tercapai tapi justru malah sebaliknya saat orang-orang Tyson menolak tawaran,” kata Kris Lawrence, manaje Evander Holyfield.

“Kami bernegosiasi dengan niat baik selama ini, tapi ternyata ini seperti membuang-buang waktu.”.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini