Merah-Putih Terancam Dilarang Berkibar Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar tak mengenakkan dari Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari.

Ia mengabarkan peringatan dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) bisa membuat Bendera Merah Putih dilarang berkibar lagi.

Okto memberi peringatan keras kepada Indonesia Anti-Doping Organization (IADO). Lembaga independen yang bertanggung jawab terkait anti-doping di Indonesia ini untuk ekstraserius dalam menaati kode WADA.

Okto mengatakan bahwa IADO, sebelumnya bernama Lembaga Anti-Doping Indonesia(LADI), kembali berada di ujung tanduk. Sebab, ia menerima surat tembusan dari WADA bahwa IADO mendapat Corrective Action Report (CAR) atau Laporan Tindakan Korektif karena aturan yang berlaku saat ini masih belum sejalan dengan WADA Code 2021.

Jadi, meski WADA telah membebaskan Indonesia dari jerat sanksi pada Februari 2022, IADO tetap dalam pengawasan ketat WADA untuk tetap bisa menjalankan tugasnya secara profesional.

“Saat ini, Merah Putih terancam tak bisa berkibar lagi. Jika masalah ini tidak bisa selesai sebelum 23 Juni, Indonesia terancam sanksi dan tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih lagi,” kata Okto, Sabtu 7 Mei 2022.

Ia mengatakan, ”Saya sebagai Ketua NOC Indonesia dan juga mantan Ketua Gugus Tugas Pembebasan Sanksi WADA mengimbau keras kepada IADO untuk bisa lebih intensif berkomunikasi. Baik kepada Kemenpora dan pihak lainnya agar situasi kritikal ini dapat teratasi,’’ katanya.

Sebelumnya, Indonesia bisa rbebas dari sanksi berkat diplomasi Okto kepada WADA. IADO akhirnya dapat terbebas dari jerat sanksi dalam waktu kurang dari empat bulan.

Meski sudah terbebas sanksi, IADO masih dalam tahap pengawasan ketat WADA. Terutama, Divisi Compliance Unit yang memang bertanggung jawab melakukan pengawasan kepada seluruh Badan Anti-Doping Nasional (NADO) di seluruh dunia.

Terdekat, Indonesia akan bersiap menjadi tuan rumah ASEAN Para Games yang akan berlangsung pada 23-30 Juli 2022. Okto tak mau Indonesia gagal menghelatnya karena sanksi WADA.

”WADA juga berencana datang ke Indonesia. Jadi, saya berharap agar situasi kritis ini bisa teratasi, sehingga kita tidak mendapat sanksi,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PSN Picu Konflik Agraria, Penguasa Kebal Hukum, Masyarakat Kena Imbasnya

Mata Indonesia, Yogyakarta - Pemilu 2024 menjadi simbol dari semakin melemahnya demokrasi di Indonesia. Ketidakhadiran koalisi yang berpijak pada kepentingan rakyat menandakan hilangnya orkestrasi politik yang mampu memperjuangkan kedaulatan rakyat. Suara rakyat kini seolah hanya menjadi bagian dari strategi politik zaken kabinet, yang membuat rakyat bingung akan nasib suara mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini