MATA INDONESIA, JAKARTA – Kalah dalam Pilpres 2020 lalu dari Joe Biden, bukan menjadi satu-satunya kesialan dalam hidup Donald Trump. Ia bahkan tak dihormati oleh bawahannya, ketika lengser dari kursi kepresidenan Amerika Serikat.
Kabar terbaru menyebut, Pentagon secara mengejutkan tidak akan menggelar upacara perpisahan Angkatan Bersenjata untuk Trump.
Padahal, upacara perpisahan oleh Pentagon ini sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun.
Menurut pejabat internal Pentagon, pihaknya sengaja tak melaksanakan agenda tersebut, karena Trump kerap menjadikan militer sebagai penyangga politiknya. Mulai dari penandatanganan topi MAGA (Make America Great Again) untuk pasukan hingga memberikan pidato yang didorong oleh partisan di jantung Pentagon.
Menurut pejabat yang tak disebutkan namanya itu, unsur tentara, pelaut, penerbang, dan Marinir Amerika sudah cukup lama waspada atas retorika kasar Trump.
Sebagai informasi, perpisahan Angkatan Bersenjata AS adalah tradisi yang dilaksanakan Pentagon sejak 1989. Kala itu, mereka menggelar upacara untuk menghormati akhir masa jabatan Presiden Ronald Reagan.
Sejak saat itu, setiap panglima tertinggi negara akan diberi penghargaan yang sama ketika mereka meninggalkan jabatan kepresidenan.
Kemudian, Bill Clinton juga menerima upacara perpisahan tersebut pada 2001, tak lupa ia turut berterima kasih kepada pasukan militer.
Kemudian pada 2009, George W. Bush juga menerima upacara perpisahan sekaligus merayakan perang Afghanistan dan Irak yang sangat kontroversial.
Lalu pada Januari 2017, Barack Obama juga ikut merayakan upacara perpisahan oleh militer AS.
Namun, upacara itu tak berlaku bagi Donald Trump. Sungguh menyedihkan.
Rabu 20 Desember 2021 menjadi catatan akhir kisah kepresidenan Trump yang penuh kontroversi dan kegaduhan hingga level internasional.
Pada tanggal yang sama, Presiden AS yang baru, Joe Biden akan dilantik.
nanti aja pas mati kita rayakan dengan petasan