Menteri Lukman Janji Bicara Kasusnya Usai Melakukan Ini

Baca Juga

MINEWS.ID, BOGOR – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berjanji berbicara kepada publik soal masalah yang sedang menimpa kementeriannya setelah dia diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Belum ada,” kata Lukman menegaskan belum menerima panggilan penyidik KPK.

Dia enggan mengungkapkan semua yang berkaitan dengan kasus jual beli jabatan di kementeriannya dengan alasan tidak etis disampaikan sekarang.

Lukman ditanya wartawan usai menghadiri Mukernas PPP di Hotel Seruni, Bogor, Rabu 20 Maret 2019 malam. Dia memang anggota partai berlambang Ka’bah tersebut.

Sebelumnya penyidik KPK menyita uang mencapai Rp 180 juta dan 30 ribu dolar AS dari ruang kerja Menteri Agama.

Sekjen PPP Arsul Sani pernah mengungkapkan uang itu adalah honor Lukman selama menjadi menteri dan disebutnya uang halal.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini