Menpora Takkan Intervensi soal Desakan Ketua Umum PSSI Mundur

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menpora Zainudin Amali takkan mengintervensi soal desakan masyarakat yang meminta Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya usai tragedi Kanjuruhan.

Usai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, ramai desakan dari masyarakat agar Iriawan mundur dari jabatannya sebagai ketua umum PSSI. Bahkan, sudah ada petisi yang ditandatangani puluhan ribu orang.

Menpora tak melarang masyarakat menyuarakan pendapatnya. Yang jelas, pemerintah takkan melakukan intervensi. Sebab, PSSI berada di bawah FIFA.

“Tidak, tidak. Kami sama sekali takkan intervensi. Silakan saja di masyarakat,” ujar Menpora Amali.

“Pemerintah, apa pun yang ada, itu federasi. Kita Hormati. Kita ada di wilayahnya masing-masing,” katanya.

Menpora tak ingin kejadian di 2015 terulang ketika pemerintah mengintervensi PSSI. Pemerintah membekukan PSSI pada 17 April 2015 dengan dasar tidak patus atas imbauan Badan Olahraga Profesional Indonesisa (BOPI) terkait penyelenggaraan Liga Indonesia. Intervensi yang dijawab FIFA dengan memberikan sanksi pada PSSI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini