MATA INDONESIA, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengimbau negara-negara Barat untuk berhati-hati akan investasi Cina dalam sektor ekonomi di negara-negara Barat.
Kebangkitan ekonomi dan militer Cina yang spektakuler selama 40 tahun terakhir adalah salah satu peristiwa geopolitik paling signifikan dalam sejarah baru-baru ini, di samping jatuhnya Uni Soviet tahun 1991 –yang mengakhiri Perang Dingin.
Seiring bergulirnya waktu, kebijakan negara-negara Barat terhadap Cina mengalami pergeseran. Yang awalnya melihat Cina sebagai sumber investasi yang menguntungkan, berubah menganggap Negeri Tirai Bambu sebagai ancaman bagi stabilitas global.
“Saya pikir kita harus sangat berhati-hati tentang sifat investasi itu,” kata Antony Blinken dalam sebuah wawancara, melansir Reuters, Kamis, 6 Mei 2021.
“Jika berinvestasi di industri strategis, aset strategis itu adalah sesuatu yang perlu diperhatikan dengan sangat hati-hati. Hal lain adalah mengatakan: ‘Kami tidak melakukan bisnis apa pun’. Bukan itu yang kami katakana,” sambungnya.
Sementara kebangkitan kembali Cina telah mengkhawatirkan Barat dan khususnya Paman Sam. Beijing selama berabad-abad merupakan salah satu ekonomi paling berpengaruh di dunia.
Pendapatan per kapita Cina bahkan tercatat lebih tinggi daripada Eropa dari abad ke-10 hingga awal abad ke-15 dan itu adalah ekonomi terbesar di dunia selama beberapa abad setelahnya, menurut OECD.