MATA INDONESIA, KIEV – Ukraina menawarkan bayarkan yang menggiurkan untuk mantan tentara yang bersedia berperang. Tak main-main, negara yang tengah digempur Rusia itu akan memberikan bayaran hingga 2 ribu USD atau sekitar 29 juta Rupiah per hari.
“Dicari: mantan tentara multibahasa yang rela diam-diam pergi ke Ukraina dengan bayaran hingga 2 ribu USDper hari, plus bonus. Tugasnya adalah membantu menyelamatkan keluarga dari konflik yang semakin suram,” demikian bunyi pengumuman tersebut.
Kedengarannya memang seperti lowongan pekerjaan yang keluar dari naskah film aksi, tetapi iklan pekerjaan itu nyata. Iklan tersebut diambil dari situs ketenagakerjaan Ukraina, Silent Professionals, bagi mereka yang bekerja di industri keamanan militer dan swasta.
Di tengah perang yang mengerikan di Ukraina, kontraktor swasta Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengatakan mereka meningkatkan peluang, mulai dari misi ekstraksi hingga membantu logistik.
“Ada hiruk-pikuk di pasar untuk kontraktor swasta di Ukraina hari ini,” Robert Young Pelton, penulis Kanada-Amerika dan ahli perusahaan militer swasta (PMC), mengatakan kepada BBC, melansir Newsdelivers, Kamis, 10 Maret 2022.
Sebagai catatan, Ukraina tengah menghadapi invasi Rusia yang telah berlangsung sejak Kamis (24). Pada Selasa (8/3), kantor hak asasi manusia PBB di Jenewa melaporkan bahwa jumlah warga sipil yang tewas di Ukraina kini berjumlah 474 jiwa dan 861 lainnya terluka.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam wawancara dengan kantor berita Reuters mengungkapkan bahwa Rusia siap mengakhiri invasi di Ukraina, asalkan Kiev memenuhi empat tuntutan Moskow.
Peskov mengatakan bahwa empat tuntutan tersebut di antaranya: Ukraina menghentikan aktivitas militernya, mengabadikan netralitas dalam Konstitusinya, mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia, serta mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.