Mengenang Almarhum Wismoyo Arismunandar sebagai Ketua Umum KONI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Selain pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) periode 1993-1995, Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar juga pernah menjadi ketua umum KONI. Ada banyak kenangan almarhum di dunia olahraga.

Wismoyo meninggal dunia Kamis 28 Januari 2021 pukul 04.29 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah karena sakit. Tapi, tidak diketahui beliau sakit apa. Kabarnya, Wismoyo sudah dirawat sejak Oktober 2020 lalu.

Wismoyo adalah purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang pernah menjabat sebagai KSAD pada tahun 1993 sampai 1995 dan Pangkostrad periode 1990 sampai dengan 1993. Ia merupakan lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1963.

Latar belakangnya memang dari dunia militer, tapi Wismoyo pernah aktif di dunia olahraga sebagai ketua umum KONI. Beliau menjabat ketua umum KONI selama dua periode, 1995-1999 dan 1999-2003. Sebagai Ketua Umum KONI Pusat, Wismoyo mewariskan kata-kata bijak.

“Warisan terbesar olahraga adalah persahabatan. Kenali musuhmu, kenali lawanmu, seribu kali perang seribu kali kita menang.”

Selain ketua umum KONI, Wismoyo juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) selama dua periode. Di era Wismoyo, Indonesia berhasil menjadi juara umum SEA Games 1999.

Dalam upaya mengangkat prestasi olahraga Indonesia, Wismoyo mencanangkan program Indonesia Emas. Saat tak lagi menjabat ketua umum KONI, Wismoyo meninggalkan dana abadi sebesar 60 miliar Rupiah. Warisan lainnya adalah lagu yang kini terus berkumandang pada setiap acara resmi olahraga, yaitu ‘Patriot Olahraga’.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini