MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah promosi ke Ligue 1 pada tahun 1972, Paris Saint-Germain (PSG) pindah ke Parc des Princes dan menjadi kandang mereka hingga saat ini.
Dilansir dari laman transfermarkt.co.id, stadion yang berlokasi di Paris ini dimiliki oleh Pemerintah Kota Paris. Dibangun pada tahun 1897, Parc des Princes baru dibuka untuk umum pada tanggal 18 Juli di tahun yang sama. Stadion ini merupakan rancangan karya Roger Tallibert.
Pada masa itu, stadion ini dianggap sebagai salah satu stadion paling modern dan terbesar di Prancis. Memiliki kapasitas 48.527 kursi, membuat stadion ini didapuk menjadi tuan rumah berbagai kompetisi besar, seperti Kejuaraan Eropa 1984 dan Piala Dunia 1998.
Untuk menambah ruang kursi penonton, pemerintah memutuskan untuk menghilangkan lintasan lari di dalam stadion ini. Pada 1960, Jenderal Charles de Gauelle, memerintahkan untuk membongkar trek lari di dalam stadion. Ini dilakukan oleh Gauelle karena ia menginginkan Parc des Princes menjadi stadion khusus sepak bola.
Selain menjadi kandang bagi PSG, Parc des Princes menjadi saksi bisu keberhasilan Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 1998. Parc des Princes menempati urutan kelima stadion terbesar di Prancis di bawah Stade de France, Stade Velodrome, Stade des Lumieres, dan Stade Pierre Mauroy. Walaupun tidak berada diurutan pertama, Parc des Princes dipilih dalam pergelaran Piala Eropa 2016.
Tidak hanya digunakan untuk menggelar pertandingan bola internasional, Parc des Princes juga berulang kali digunakan untuk menggelar pertandingan partai klub. Walaupun dijadikan tempat pagelaran berbagai liga pertandingan bola, pada awal terbentuknya Parc des Princes penonton dilarang untuk menonton di tribun. Ini disebabkan oleh buruknya rancangan bangunan pada saat itu. Hingga, pada tahun 1932 stadion ini direnovasi oleh Tallibert.
Terdapat empat tribun di dalam Parc des Princes, antara lain Borelli, Auteuil, Paris, dan Boulogne. Tribun Borelli dikenal sebagai tribun The Presidentielle, ini sesuai dengan nama mantan presiden PSG. Tribun ini menawarkan pemandangan terbaik dari arah pintu masuk pemain.
Yang kedua ialah Auteuil, biasanya lagu-lagu penggemar bergema dari tibun ini. Selanjutnya Paris, terletak di samping Borelli. Tribun ini menawarkankan pemandangan indah Stadion Parc des Princes. Terakhir ada Boulogne, tribun ini juga biasanya diisi suporter yang membalas lagu-lagu dari tribun Auteuil.
Dikutip dari Marca, Parc des Princes akan menjadi rumah bagi PSG untuk 30 tahun ke depan. Ini dilakukan setelah klub bola ini menandatangi kesepakatan dengan Pemerintah Kota Paris selaku pemilik.
Selain menyepakati markas PSG, pemerintah dan pengurus klub tersebut berniat untuk merenovasi stadion. Karena, diketahui renovasi terakhir dilakukan pada tahun 1972.
“Agar penonton memiliki pengalaman yang unik di stadion ini, renovasi diperlukan. Kami juga mengutamakan kenyamanan penonton” demikian pernyataan resmi PSG di situs mereka.
Reporter: Diani Ratna Utami