MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Agama (menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan para penceramah agar mengedepankan cara santun dan tidak memprovokasi jamaah saat berceramah.
Sebab, provokasi hanya akan memancing emosi publik. Para penceramah harus menjunjung tinggi sikap saling menghormati dan menghargai.
“Ceramah harus disampaikan dengan hikmah dan mauidhah hasanah. Bukan dengan cara-cara menghina dan memprovokasi. Hal itu bukan mengundang simpati, tapi emosi,” ujar Menag dalam pesannya yang dikutip Selasa 4 Januari 2022.
Dia juga mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Ummat Beragama(FKUB) terus bersinergi menjaga, merawat, dan memelihara kerukunan ummat beagama yang dilandasi rasa toleransi, saling menghormati dan saling menghargai sesama ummat beragama.
Menag mengharapkan semua pihak mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.
Khusus kasus perusakan Pondok Pesantren As-Sunnah, Aikmel, Lombok Timur oleh sekelompok orang tidak dikenal tidak dipanas-panasi dan semua pihak menahan diri.
Peristiwa yang terjadi Minggu 2 Januari 2022 sekitar pukul 02.10 WITA harus diselesaikan secara tuntas.