MATA INDONESIA, KUPANG – Kasus Hariz Azhar dan Fatia turut menyita perhatian masyarakat adat Praing Umalulu. Masyarakat adat yang ada di Sumab Timur ini merupakan salah satu komunitas masyarakat adat yang warganya kebanyakan menganut kepercayaan Marapu.
Masyarakat Adat ini diketahui Praing sejak tahun 2015 terus berjuang untuk mempertahankan tanahnya dari upaya penguasaan oleh PT. Muria Sumba Manis (MSM).
“Salah satu pihak yang membantu proses perjuangan warga adalah Haris Azhar yang notabene merupakan aktivis HAM dan Direktur Lokataru. Haris Azhar dianggap setia untuk menemani perjuangan warga walaupun dengan keterbatasan jarak antara Jakarta dan Sumba,” ujar Ndilu Hamba Nuha dari masyarakat Adat Praing Umalulu dalam rilis yang diterima minews.id, Sabtu 26 Maret 2022.
Sementara Aktivis perempuan di Komunitas Sabana Sumba Rambu Dai Mami menyampaikan banyak terimakasih atas bantuan Hariz Azhar.
“Perusahan selama ini selalu menganggap remeh kami. Begitu adanya Bang Haris mereka lebih hati-hati dan tidak sembarangan lagi,” katanya.
“Kami mengenal bang Haris Azhar sejak tahun 2017, ketika masyarakat adat Praing Umalulu berjuang mempertahankan tanah adat miliknya. Sejak saat itulah pak Haris Azhar menjadi bagian dari keluarga kami di Sumba. Prinsip kami adalah kami adalah Haris azhar dan Haris Azhar adalah kami sehingga jika ada persoalan, menjadi persoalan bersama dan akan saling mendukung untuk keluar dari persoalan yang ada,” tambahnya.
Masyarakat adat Umalulu juga memberikan dukungan secara moril perjuangan Haris Azhar.
“Dan ketika mengalami persoalan di Jakarta, kami juga sebagai keluarga terus mendukung doa lewat kepercayaan kami masing masing agar pak haris dan mbak fatia tetap dalam perlindungan sang kuasa ketika sedang berjuang mengungkap kebenaran,” ujar Agus Kamudu.
Salah satu bentuk dukungannya yakni dengan melakukan ritual sebagai bagian dari kepercayaan Marapu. Ritual ini dimaksudkan agar Hariz dan Fatia terhindar dari malapetaka dan mampu melewati masalah yang dihadapi dengan kuat. Ritual tersebut dipimpin oleh Ma Urratu/Ama Bokul Hamayangu (imam Marapu).
“Kami mengurbankan kurban 4 ekor ayam. Meminta kepada Tuhan yang kami percaya, semesta, dan para leluhur di Sumba untuk tetap melindungi pak Haris, mbak fatia dan team dari segala macam hal hal yang tidak diinginkan. Juga meminta Tuhan, semesta dan para leluhur menjaga agar kebenaran yang diperjuangkan mendapat jalannya,” ungkap Hinggu Maramba Amah sebagai pemimpin ritual.
“Kami melihat lewat hati ayam bahwa Haris dan Fatia dapat melewati masalah ini dan tidak ada tanda tanda sedikitpun mereka akan mendapatkan malapetaka,” lanjutnya.
Proses ritual berjalan lancar dengan diikuti oleh sekitar 50-an masyarakat adat Praing Umalulu. Rencananya, Proses ritual akan digelar lagi di kampung lain di luar Praing Umalulu sebagai bentuk solidaritas dan dukungan bagi Haris Azhar dan Fatia.