Masuki Pancaroba, Warga DIY Harus Bersiap Hadapi Cuaca Ekstrem

Baca Juga

MATA INDONESIA, SLEMAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan masuk masa pancaroba pada pertengahan April 2022.

Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaannya karena momen peralihan musim itu bisa memicu cuaca ekstrem.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY, Warjono menyatakan kawasan itu diprediksi memasuki kemarau pada Mei 2022.

“Masyarakat harus mewaspadai musim pancaroba ini, karena akan meunculkan cuaca yang ekstrem. Kondisi itu bisa membuat angin kencang, badai, hingga angin puting beliung. Selain itu juga berpotensi diikuti petir atau kilat. Masyarakat, terutama petani harus mewaspadai kondisi ini,” ujar Warjono.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Julisetiono Dwi Wasito

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Julisetiono Dwi Wasito menyatakan iklim pancaroba itu hanya berlangsung sebentar.

Tetapi efek yang ditimbulkan cukup merusak.

Julisetiono mengimbau masyarakat di kapanewon (wilayah) yang diprediksi berpotensi terjadi cuaca ekstrim itu agar tidak berpergian.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman mengatakan contoh cuaca ekstrem tersebut dialami 10 kapanewon di Sleman yang dilanda hujan deras dan angin kencang.

Peristiwa di Depok, Mlati, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Turi, Prambanan, Cangkringan, Tempel, dan Gamping tersebut mengakibatkan banyak kerusakan.

Misalnya pohon tumbang di 25 titik, 8 rumah rusak, akses jalan 9 titik, papan reklame 3 titik, jaringan listrik 6 titik, tempat usaha 2 titik, dan kendaraan roda empat 3 unit.

Selain itu, kendaraan roda dua 4 unit, menara 1 titik, fasilitas umum 1 titik, fasilitas pendidikan 2 titik, dan nihil korban jiwa.

Reporter: Muhamad Fauzul Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini