Alumni FKUI Dukung Dr. Dewi Puspitorini Pimpin Iluni UI Usung Visi Guyub, dan Inklusif

Baca Juga

Jakarta – Dukungan dari kalangan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) terus mengalir kepada Dr. Dewi Puspitorini, SpP, MARS dalam pencalonannya sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) periode 2025–2028. Dewi secara resmi telah mendaftarkan diri ke Sekretariat Panitia Pemilihan Langsung (Pemila) Iluni UI di Gedung Rektorat UI Salemba, Jakarta, didampingi sejumlah alumni FKUI dan pendukung lintas fakultas.

Mengusung tagline “U&I Guyub, U and I become Us,” Dewi menekankan pentingnya membangun Iluni UI yang guyub, progresif, inklusif, dan memiliki dampak nyata. Ia menyatakan komitmen untuk menjadikan Iluni UI sebagai organisasi yang berkontribusi aktif bagi alumni, almamater, serta pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Visi besar itu diturunkan ke dalam lima misi strategis. Pertama, transformasi digital total terhadap sistem organisasi Iluni UI, termasuk pengembangan platform UI Connect sebagai ruang interaksi digital yang aktif sepanjang waktu. Kedua, penguatan jaringan alumni global melalui kolaborasi strategis dengan alumni UI yang tersebar di seluruh dunia.

Misi ketiga yang akan dijalankan Dewi ialah program pemberdayaan alumni berkelanjutan, dengan fokus pada kesejahteraan, pengembangan karier, dan kesehatan mental generasi milenial serta Gen Z. Sementara itu, misi keempat menekankan kontribusi nyata alumni UI bagi Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera, dengan menjalankan program-program yang terukur dan berdampak langsung pada masyarakat.

Dewi juga mengusung program pemberdayaan perempuan Indonesia sebagai misi kelima, dimulai dari alumni UI. Program ini mencakup pengembangan kepemimpinan perempuan, advokasi kesetaraan gender, dan dukungan akses permodalan.

Dalam pernyataannya, Dewi menegaskan pentingnya tata kelola organisasi yang baik sebagai dasar untuk mencapai visi tersebut. Menurutnya, Iluni UI harus menjadi contoh organisasi alumni yang transparan, akuntabel, dan inklusif. Ia meyakini bahwa dengan lebih dari 300.000 alumni UI yang tersebar di berbagai sektor, dibutuhkan kepemimpinan visioner dan platform kolaboratif yang efektif.

Figur Dewi dinilai sebagai sosok berintegritas, berdisiplin, dan memiliki kepemimpinan kuat. Latar belakangnya sebagai dokter spesialis paru dan respirasi serta pendidikan Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) menambah nilai strategis dalam memimpin organisasi alumni yang kompleks dan multidisipliner seperti Iluni UI.

Dukungan dari alumni FKUI menjadi sinyal kuat bahwa Dewi Puspitorini adalah kandidat yang dipercaya mampu membawa Iluni UI ke arah yang lebih baik, sejalan dengan semangat kolaboratif dan kemajuan bangsa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini