Massa FPI Jemput Rizieq Tak Pedulikan Keselamatan Orang Lain

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA  – Kerumunan massa pendukung pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab diimbau memiliki kepedulian karena kita masih berada dalam pandemi Covid19.

“Kelalaian terhadap penerapan protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa manusia, tidak hanya diri kita tapi juga juga keluarga kita di rumah dan orang-orang di sekitar kita,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Gedung BNPB Jakarta, Selasa 10 November 2020.

Masyarakat juga harus terus mengikuti protokol 3 M dan kerumunan menyulitkan untuk menjaga jarak.

Apalagi ditambah dengan ada massa yang tidak menggunakan masker di kerumunan itu sehingga meningkatkan risiko terinfeksi yang lebih tinggi.

Rizieq menumpang pesawat Saudi Arabian Airlines mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan disambut massa pendukungnya yang membuat sejumlah penerbangan batal terbang karena sikap egois mereka memenuhi Bandara sehingga membuat orang takut menggunakan bandara tersebut.

Lebih parahnya, massa pendukung Rizieq itu sudah memenuhi Bandara Soekarno-Hatta sejak Selasa dini hari.

Mereka mengenakan pakaian putih-putih dan banyak di antara mereka tidak memakai masker dan sama sekali tidak menjaga jarak.

Keramaian tersebut juga membuat Tol Bandara Soekarno-Hatta tidak bergerak sejak sekitar pukul 05.00 WIB sampai siang hari.

Selain kerumunan di bandara, massa tanpa mengikuti protokol kesehatan juga terpantau di Markas FPI Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, loksasi Rizieq Shihab menggelar pertemuan dengan anggota FPI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini