Marketplace Membantu UMKM Bertahan di Tengah Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi virus corona mempercepat adaptasi digital pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari bisnis offline ke online seperti marketplace. Hal ini diungkapkan oleh Manajer Survei Katadata Insight Center (KIC), Vivi Zabkie.

“Kami menemukan bahwa pada masa pandemi, pelaku UMKM mulai berpindah ke marketplace. Cukup banyak UMKM jadi pemain baru di platform online pada masa pandemi. Marketplace adalah pilihan utama mereka ketika masuk ke platform penjualan online,” tutur Vivi Zabkie, Senin,3 Mei 2021.

Terdapat setidaknya 86 persen UMKM yang menggunakan satu hingga tiga marketplace untuk memasarkan berbagai komoditas. Sementara sisanya, ada yang memanfaatkan empat hingga enam marketplace sebagai ruang penjualan.

“Dari riset tahun lalu, tren itu sudah terlihat. Salah satunya pemanfaatan platform digital sebagai salah satu upaya bertahan di masa pandemi,” sambungnya.

Berdasarkan hasil survey KCI, marketplace memegang peranan penting dalam membantu UMKM memasarkan barang, sehingga para pelaku UMKM dapat bertahan di tengah pandemi virus corona.

Keuntungan lainnya adalah, marketplace memiliki banyak program promo, seperti gratis ongkos kirim, cashback, dan potongan harga. Sehingga menarik minat para konsumen untuk bertransaksi secara online.

Marketplace juga dinilai sebagai tempat yang aman untuk bertransaksi (69 persen) dan mudah digunakan (66 persen). Selanjutnya, marketplace dianggap memberi edukasi yang lengkap kepada pelaku UMKM mengenai cara berjualan online (55 persen), sehingga berpeluang menembus pasar impor.

Dari skala 1 sampai 10, responden UMKM memberi nilai 9 dengan kata lain, sangat setuju bahwa marketplace membantu memperluas jaringan bisnis dan mencetuskan tumbuhnya bisnis baru. Sementara nilai 8 diberikan koresponden untuk marketplace yang dianggap membantu UMKM bertahan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini