Marak Modus Baru Pemerasan Hacker, Ini 4 Langkah Pencegahannya

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Saat ini modus pemerasan gaya baru dari para hacker kian marak. Para penjahat dunia maya tersebut menggunakan mata uang digital seperti bitcoin untuk memeras korbannya sehingga jejak mereka susah terdeteksi.

Menanggapi hal ini, pengamat IT dari PT Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan secara teknis bitcoin memang sangat susah dilacak. Apalagi kalau pemilik akunnya berusaha menyamarkan dirinya lewat akun palsu alias abal-abal.

“Untuk melacaknya tidak mudah. Tentu membutuhkan koordinasi aparat hukum antar negara karena biasanya pelakunya lintas negara,” ujar Alfons di Jakarta, Jumat 28 Juni 2019.

Menurutnya alasan para hacker memakai bitcoin sebagai senjata lantaran itu mata uang kripto yang paling populer dan relatif mudah didapatkan.

Baru-baru ini aksi itu bahkan dikabarkan telah menimpa BPJS Kesehatan setelah server mereka diretas hacker.

Aksi tersebut memang tidak membuat website BPJS down. Namun, mereka mampu menghambat sistem transaksi BPJS Kesehatan. Akibatnya, BUMN tersebut berpotensi merugi Rp 4 miliar setiap hari.

Parahnya, sang hacker minta tebusan Rp 700 juta rupiah dalam bentuk bitcoin, untuk menormalkan server mereka. Meski begitu, manajemen BPJS Kesehatan menyebut hal tersebut sebagai berita bohong.

Untuk memastikan ancaman tersebut, Alfons menganjurkan untuk menghitung dengan tepat dan melakukan mitigasi terlebih dahulu. Apa benar BPJS Kesehatan akan rugi Rp 4 miliar jika tebusan itu tidak dikabulkan.

Bila hal tersebut benar, Alfons menyebutnya sebab kesalahan pengelola server karena tidak membackup data BUMN tersebut sehingga bisa diretas.

Pemerasan dengan kejahatan virtual, menurut Alfons, memang semakin marak. Salah satunya lewat perangkat pemeras atau yang biasa dikenal dengan Ransomware.

Ransomware adalah jenis perangkat perusak yang dirancang menghalangi akses kepada sistem komputer atau data hingga pelakunya mendapat tebusan yang diinginkan.

Praktiknya sederhana yaitu dengan mengunci sistem. Hal itu juga tidak sulit dilakukan.

Sedangkan jenis yang lebih canggih akan mengenkripsi berkas sehingga tidak dapat diakses sama sekali. Menurut Alfons serangan perangkat pemeras umumnya dilakukan melalui Trojan yang disamarkan sebagai berkas yang sahih.

Tapi jangan khawatir, Alfons mengungkapkan ada beberapa cara untuk mencegah hacker yang menggunakan ransomware sebagai berikut;

Pertama, lakukan backup atas data-data penting dengan baik dan benar.

Kedua, lindungi sistem dari serangan dengan cara menggunakan perlindungan sekuriti yang baik dan bisa dimonitor langsung dari cloud seperti Webroot.

Ketiga, lakukan settingan sekuriti yang baik guna mempersulit Ransomware menjalankan aksinya. “Minta vendor antivirus atau sekuriti memberikan support. Jadi jangan cuma jualan saja tapi juga berikan support,” kata dia.

Keempat, Jika memungkinkan gunakan perlindungan yang bisa memproteksi data dari Ransomware tanpa terlalu tergantung dengan backup. Krisantus de Rosari Binsasi

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini